Introduction
Memilih livestock yang tepat untuk aquascape bukan sekadar soal estetika. Banyak pemula yang terburu-buru memasukkan ikan ke tank baru, hanya untuk melihat mereka stress atau bahkan mati dalam hitungan hari. Masalahnya? Tank belum cycling, parameter air tidak stabil, atau kombinasi livestock yang salah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap cara memilih dan merawat ikan aquascape, udang hias, dan siput yang cocok untuk planted tank. Anda akan belajar golden rule penambahan livestock, kompatibilitas dengan berbagai style aquascape, teknik aklimatisasi yang benar, hingga troubleshooting masalah umum.
Dengan panduan ini, Anda bisa membangun ekosistem aquascape yang seimbang, sehat, dan tentunya indah dipandang. Mari mulai dari pemahaman dasar tentang peran livestock dalam aquascape.
Peran Livestock dalam Ekosistem Aquascape
Livestock bukan sekadar penghias aquascape. Mereka memiliki fungsi ekologis penting yang membantu menjaga keseimbangan tank Anda.
Fungsi Ekologis Livestock
Ikan berperan sebagai penghasil nutrisi alami melalui kotoran mereka. Ammonia dari kotoran ikan akan diproses oleh bakteri nitrifikasi menjadi nitrat, yang kemudian diserap tanaman sebagai pupuk. Ini menciptakan siklus nitrogen yang sehat dalam aquascape.
Udang adalah cleanup crew yang efektif. Mereka memakan sisa makanan, detritus, dan alga halus yang tumbuh di permukaan tanaman dan hardscape. Cherry shrimp dan Amano shrimp khususnya sangat rajin membersihkan area yang sulit dijangkau.
Siput membantu mengontrol alga dan memakan daun tanaman yang membusuk. Nerite snail terkenal sebagai pemakan alga yang rakus tanpa merusak tanaman sehat, sementara Malaysian Trumpet Snail (MTS) membantu mengaerasi substrate dengan aktivitas menggali mereka.
Keseimbangan Bioload dan Tanaman
Konsep bioload mengacu pada total beban biologis yang dihasilkan livestock dalam tank. Semakin banyak ikan, semakin tinggi produksi ammonia dan kotoran. Dalam aquascape yang sehat, tanaman berperan sebagai filter alami yang menyerap kelebihan nutrisi.
Rumus sederhana keseimbangan:
- Tank dengan banyak tanaman fast-growing → bisa menampung bioload lebih tinggi
- Tank minimalis dengan sedikit tanaman → perlu stocking lebih konservatif
- Tank dengan tanaman low light yang slow-growing → bioload harus dijaga rendah
Idealnya, Anda ingin mencapai kondisi di mana tanaman menyerap nutrisi secepat livestock memproduksinya. Ini mencegah spike ammonia dan pertumbuhan alga berlebihan.
Golden Rule: Plants First, Livestock Last
Ini adalah aturan emas yang sering diabaikan pemula:
Urutan yang benar:
- Setup hardscape dan substrate
- Tanam semua tanaman
- Cycling tank selama 4-6 minggu
- Tambahkan livestock secara bertahap: Siput → Udang → Ikan
Mengapa urutan ini penting? Tanaman yang sudah establish akan:
- Menyerap ammonia dan nitrat dari awal
- Menyediakan tempat sembunyi untuk livestock
- Menghasilkan oksigen yang cukup
- Menciptakan biofilm sebagai makanan alami udang
Jangan pernah menambahkan ikan ke tank yang baru setup dalam minggu pertama. Bahkan dengan produk “instant cycle”, parameter air belum stabil dan bisa membunuh livestock sensitif seperti udang.
Jenis Ikan Aquascape Populer
Tidak semua ikan cocok untuk aquascape. Ikan yang ideal memiliki karakteristik: ukuran kecil, temperamen damai, tidak menggali substrate, dan tidak memakan tanaman.
Ikan Schooling untuk Aquascape
Ikan schooling menciptakan efek visual yang memukau saat berenang berkelompok. Mereka juga cenderung lebih tenang dan tidak stress jika dipelihara dalam jumlah cukup (minimal 6-10 ekor).
Neon Tetra (Paracheirodon innesi)
- Ukuran: 3-4 cm
- Temperamen: Sangat damai
- Parameter: pH 6.0-7.0, suhu 22-26°C
- Stocking: 1 ekor per 2 liter
- Cocok untuk: Semua style aquascape
Neon tetra adalah pilihan klasik yang tidak pernah salah. Warna biru elektrik dan merah mereka kontras indah dengan tanaman hijau. Mereka hardy dan cocok untuk pemula.
Cardinal Tetra (Paracheirodon axelrodi)
- Ukuran: 4-5 cm
- Temperamen: Damai
- Parameter: pH 5.5-7.0, suhu 24-28°C
- Stocking: 1 ekor per 2.5 liter
- Cocok untuk: Nature style, biotope Amazon
Cardinal tetra mirip neon tapi dengan strip merah yang lebih panjang (full body). Mereka sedikit lebih sensitif terhadap parameter air tapi warnanya lebih vibrant.
Rasbora Harlequin (Trigonostigma heteromorpha)
- Ukuran: 4-5 cm
- Temperamen: Sangat damai
- Parameter: pH 6.0-7.5, suhu 23-28°C
- Stocking: 1 ekor per 2.5 liter
- Cocok untuk: Dutch style, nature style
Rasbora harlequin memiliki marking hitam berbentuk segitiga yang khas. Mereka sangat aktif dan suka berenang di mid-level tank.
Ember Tetra (Hyphessobrycon amandae)
- Ukuran: 2 cm (sangat kecil)
- Temperamen: Sangat damai, pemalu
- Parameter: pH 5.5-7.0, suhu 23-28°C
- Stocking: 1 ekor per 1.5 liter
- Cocok untuk: Nano aquascape, iwagumi
Ember tetra adalah pilihan sempurna untuk tank kecil. Warna oranye-merah mereka sangat eye-catching meski ukurannya mini.
Green Neon Tetra (Paracheirodon simulans)
- Ukuran: 2.5 cm
- Temperamen: Sangat damai
- Parameter: pH 5.0-6.5, suhu 24-28°C
- Stocking: 1 ekor per 1.5 liter
- Cocok untuk: Blackwater biotope, nature style
Lebih kecil dari neon biasa dengan warna hijau-biru yang lebih subtle. Ideal untuk aquascape minimalis.
Ikan untuk Iwagumi Style
Iwagumi aquascape memiliki karakteristik minimalis dengan fokus pada hardscape batu. Ikan yang dipilih harus melengkapi, bukan mendominasi, komposisi visual.
Pilihan terbaik untuk Iwagumi:
- Ember tetra (schooling kecil, warna warm)
- Green neon tetra (subtle, tidak mencolok)
- Celestial pearl danio (pattern unik, ukuran mini)
- White cloud mountain minnow (hardy, aktif)
Hindari untuk Iwagumi:
- Ikan dengan warna terlalu mencolok (guppy fancy)
- Ikan besar yang mendominasi visual
- Ikan bottom-dweller yang mengganggu carpet plant
Jumlah ikan dalam iwagumi sebaiknya konservatif. Tank 60cm cukup dengan 10-15 ekor ikan kecil untuk menjaga kesan minimalis.
Ikan Algae Eater
Algae eater adalah bagian penting dari cleanup crew aquascape. Mereka membantu mengontrol pertumbuhan alga secara alami.
Otocinclus (Otocinclus affinis)
- Ukuran: 3-4 cm
- Temperamen: Sangat damai
- Parameter: pH 6.0-7.5, suhu 22-26°C
- Stocking: 1 ekor per 10 liter (minimal 6 ekor)
- Spesialisasi: Alga diatom, green spot algae
Otocinclus adalah algae eater terbaik untuk aquascape. Mereka kecil, tidak merusak tanaman, dan sangat efektif membersihkan alga dari daun. Catatan penting: otocinclus sensitif terhadap parameter air dan harus dimasukkan ke tank yang sudah mature (3+ bulan).
Siamese Algae Eater (Crossocheilus oblongus)
- Ukuran: 10-15 cm (dewasa)
- Temperamen: Damai saat muda, bisa territorial saat dewasa
- Parameter: pH 6.5-7.5, suhu 24-26°C
- Stocking: 1 ekor per 100 liter
- Spesialisasi: Black beard algae (BBA), hair algae
SAE adalah satu-satunya ikan yang efektif memakan BBA. Namun, mereka tumbuh cukup besar dan bisa malas makan alga saat dewasa jika terlalu sering diberi makan. Cocok untuk tank 90cm ke atas.
Bristlenose Pleco (Ancistrus sp.)
- Ukuran: 10-12 cm
- Temperamen: Damai, nokturnal
- Parameter: pH 6.5-7.5, suhu 23-27°C
- Stocking: 1 ekor per 80 liter
- Spesialisasi: Green algae, diatom
Bristlenose adalah pleco yang tetap kecil dan cocok untuk aquascape medium-large. Mereka aktif di malam hari dan membutuhkan driftwood sebagai sumber serat.
Ikan Bottom Dweller
Bottom dweller menambah aktivitas di area dasar tank yang sering kosong.
Corydoras (berbagai spesies)
- Ukuran: 3-7 cm tergantung spesies
- Temperamen: Sangat damai, sosial
- Parameter: pH 6.0-7.5, suhu 22-26°C
- Stocking: 1 ekor per 10 liter (minimal 6 ekor)
- Catatan: Butuh substrate halus (pasir)
Corydoras adalah bottom dweller favorit untuk aquascape. Spesies populer termasuk C. pygmaeus (dwarf), C. habrosus, dan C. panda. Mereka harus dipelihara berkelompok dan membutuhkan substrate pasir halus agar barbel mereka tidak rusak.
Kuhli Loach (Pangio kuhlii)
- Ukuran: 8-10 cm
- Temperamen: Damai, pemalu, nokturnal
- Parameter: pH 5.5-7.0, suhu 24-28°C
- Stocking: 1 ekor per 15 liter (minimal 3 ekor)
- Catatan: Suka bersembunyi, butuh hiding spot
Kuhli loach berbentuk seperti belut kecil dengan pattern stripe yang menarik. Mereka pemalu dan lebih aktif di malam hari. Pastikan tidak ada celah kecil di filter intake karena mereka bisa masuk dan terjebak.
Udang Hias untuk Aquascape
Udang adalah livestock yang semakin populer dalam aquascaping. Selain cantik, mereka adalah cleanup crew yang sangat efektif dan menambah aktivitas menarik di tank.
Mengapa Udang Cocok untuk Aquascape?
Keunggulan udang sebagai livestock:
- Tidak menghasilkan bioload sebesar ikan
- Cleanup crew terbaik untuk detritus dan alga halus
- Breeding mudah (terutama Neocaridina)
- Warna beragam dan menarik
- Tidak merusak tanaman sehat
- Aktif sepanjang hari
Tantangan memelihara udang:
- Sensitif terhadap parameter air (terutama Caridina)
- Tidak toleran terhadap copper (obat ikan)
- Bisa dimakan ikan predator
- Butuh tank yang sudah mature dengan biofilm
Neocaridina vs Caridina: Mana yang Cocok?
Dua genus udang hias paling populer memiliki kebutuhan berbeda:
| Aspek | Neocaridina | Caridina |
|---|---|---|
| Difficulty | Pemula | Intermediate-Advanced |
| pH | 6.5-8.0 (fleksibel) | 5.5-6.8 (strict) |
| GH | 6-15 | 3-6 |
| KH | 2-8 | 0-2 |
| Suhu | 18-28°C | 20-24°C |
| Breeding | Sangat mudah | Lebih challenging |
| Harga | Terjangkau | Lebih mahal |
Rekomendasi untuk pemula: Mulai dengan Neocaridina (Cherry Shrimp). Setelah berhasil breeding dan maintain koloni, baru coba Caridina.
Jenis Udang Neocaridina Populer
Cherry Shrimp (Neocaridina davidi)
Cherry shrimp adalah udang aquascape paling populer dan cocok untuk pemula. Tersedia dalam berbagai grade warna:
- Cherry (grade rendah): Warna merah transparan, termurah
- Sakura: Warna merah lebih solid
- Fire Red: Merah pekat, sedikit transparan di kaki
- Painted Fire Red: Merah solid seluruh tubuh termasuk kaki
- Bloody Mary: Merah gelap seperti darah, grade tertinggi
Selain merah, Neocaridina juga tersedia dalam warna:
- Blue Dream/Blue Velvet: Biru solid
- Yellow/Golden Back: Kuning cerah
- Orange Sakura: Oranye
- Green Jade: Hijau
- Black Rose: Hitam
- Snowball/White Pearl: Putih
Tips breeding Cherry Shrimp:
- Rasio 1 jantan : 2-3 betina
- Suhu optimal 24-26°C untuk trigger breeding
- Sediakan moss atau tanaman dense untuk baby shrimp
- Jangan campur warna berbeda (akan revert ke wild color)
Amano Shrimp (Caridina multidentata)
Amano shrimp adalah udang aquascape terbaik untuk kontrol alga. Mereka lebih besar dari cherry shrimp (4-5 cm) dan sangat rakus memakan hair algae, BBA muda, dan detritus.
Karakteristik Amano:
- Ukuran: 4-5 cm
- Warna: Transparan dengan dot pattern
- Tidak breeding di air tawar (butuh air payau untuk larva)
- Lebih toleran terhadap parameter air
- Bisa hidup 2-3 tahun
Amano shrimp ideal sebagai “workhorse” cleanup crew. Untuk tank 60cm, 5-10 ekor Amano sudah cukup efektif mengontrol alga.
Jenis Udang Caridina Populer
Crystal Red Shrimp (CRS) & Crystal Black Shrimp (CBS)
CRS dan CBS adalah udang hias premium dengan pattern merah-putih atau hitam-putih yang striking. Grading berdasarkan intensitas warna dan pattern:
- C/B Grade: Pattern tidak jelas, banyak transparan
- A Grade: Pattern mulai defined
- S Grade: Warna solid, pattern jelas
- SS Grade: Pattern sempurna, warna intense
- SSS Grade: Mosura pattern, sangat rare
Parameter ketat untuk Caridina:
- pH: 5.8-6.5
- GH: 4-6
- KH: 0-1
- TDS: 100-150
- Suhu: 20-24°C
Caridina membutuhkan substrate aquascape yang buffering seperti ADA Amazonia atau Controsoil untuk menjaga pH rendah.
Taiwan Bee Shrimp
Variasi premium dari Caridina dengan pattern unik:
- Red Wine/Blue Bolt: Warna solid merah/biru
- Pinto: Pattern unik hitam-putih
- Galaxy/Fishbone: Pattern kompleks
- Shadow Panda: Hitam dengan marking putih
Taiwan Bee adalah udang untuk hobbyist advanced dengan harga yang bisa sangat tinggi untuk grade premium.
Siput untuk Aquascape
Siput sering dianggap hama, padahal jenis yang tepat sangat bermanfaat untuk ekosistem aquascape.
Siput Bermanfaat vs Siput Hama
Siput Bermanfaat (sengaja ditambahkan):
- Nerite snail
- Mystery snail
- Rabbit snail
- Malaysian Trumpet Snail (MTS)
- Assassin snail
Siput Hama (biasanya hitchhiker):
- Bladder snail (Physa)
- Pond snail (Lymnaea)
- Ramshorn (bisa bermanfaat atau hama tergantung populasi)
Siput hama biasanya masuk tank sebagai telur yang menempel di tanaman baru. Mereka berkembang biak sangat cepat jika ada excess food.
Jenis Siput Populer untuk Aquascape
Nerite Snail
Nerite adalah siput algae eater terbaik untuk aquascape. Mereka sangat efektif memakan green spot algae, diatom, dan biofilm tanpa merusak tanaman.
Variasi Nerite populer:
- Zebra Nerite: Pattern stripe hitam-kuning
- Tiger Nerite: Pattern orange-hitam
- Horned Nerite: Dengan “tanduk” kecil
- Red Racer Nerite: Merah dengan stripe
Keunggulan Nerite:
- Tidak breeding di air tawar (telur tidak menetas)
- Sangat efektif makan alga
- Tidak merusak tanaman
- Hardy dan long-lived (2-3 tahun)
Kekurangan:
- Meninggalkan telur putih di hardscape (tidak menetas tapi tidak estetik)
- Bisa escape dari tank terbuka
Malaysian Trumpet Snail (MTS)
MTS adalah siput yang hidup di dalam substrate. Mereka aktif di malam hari dan membantu:
- Mengaerasi substrate dengan menggali
- Memakan sisa makanan yang tenggelam
- Mencegah gas pocket di substrate
MTS breeding di air tawar dan populasi bisa meledak jika overfeeding. Namun, populasi akan stabil sendiri sesuai ketersediaan makanan.
Mystery Snail (Apple Snail)
Mystery snail adalah siput dekoratif dengan cangkang besar dan warna menarik (gold, blue, purple, ivory). Mereka omnivora dan memakan alga, sisa makanan, dan sayuran blanched.
Catatan: Mystery snail bisa memakan tanaman lunak jika kelaparan. Pastikan memberi makan cukup (blanched zucchini, algae wafer).
Assassin Snail
Assassin snail adalah predator yang memakan siput lain. Mereka solusi alami untuk mengontrol populasi siput hama seperti bladder snail dan pond snail.
Karakteristik:
- Ukuran: 2-3 cm
- Pattern: Stripe kuning-coklat
- Breeding: Lambat di air tawar
- Diet: Siput lain, sisa makanan berprotein
Tambahkan 2-3 assassin snail per 40 liter untuk kontrol siput hama. Mereka tidak akan menyerang siput besar seperti nerite atau mystery snail.
Kompatibilitas Livestock dengan Style Aquascape
Setiap style aquascape memiliki karakteristik yang mempengaruhi pilihan livestock.
Tabel Kompatibilitas Livestock
| Style | Ikan Rekomendasi | Udang | Siput | Catatan |
|---|---|---|---|---|
| Nature/Iwagumi | Ember tetra, Green neon, CPD | Cherry shrimp, Amano | Nerite | Stocking minimal, fokus visual hardscape |
| Dutch | Rasbora, Cardinal tetra, Rummy nose | Cherry shrimp | Nerite, MTS | Bisa stocking lebih banyak karena plant mass tinggi |
| Biotope Amazon | Cardinal tetra, Corydoras, Otocinclus | Amano (bukan native tapi compatible) | Nerite | Match dengan habitat asli |
| Biotope Asia | Rasbora, Kuhli loach, Betta (solo) | Cherry shrimp, Amano | MTS | Perhatikan biotope livestock matching |
| Nano (<30L) | Ember tetra, Chili rasbora, Endler | Cherry shrimp | Nerite (1-2) | Stocking sangat terbatas |
| Walstad/Low-tech | Guppy, Endler, White cloud | Cherry shrimp | MTS, Ramshorn | Hardy species yang toleran |
Livestock untuk Nature Aquascape
Nature aquascape menekankan keseimbangan dan kesan alami. Livestock harus melengkapi, bukan mendominasi.
Prinsip pemilihan:
- Pilih 1 spesies ikan schooling (monotone)
- Jumlah konservatif (negative space penting)
- Warna yang complement tanaman hijau
- Ukuran proporsional dengan tank
Contoh stocking nature 60cm:
- 12 ember tetra ATAU 10 green neon tetra
- 10 cherry shrimp
- 5 amano shrimp
- 3 nerite snail
- 6 otocinclus (setelah tank mature)
Livestock untuk Dutch Aquascape
Dutch style memiliki plant mass yang tinggi, memungkinkan bioload lebih besar. Ikan dengan warna kontras bisa menjadi focal point.
Prinsip pemilihan:
- Bisa mix 2-3 spesies ikan
- Warna kontras dengan tanaman (merah, oranye)
- Ikan yang berenang di berbagai level
- Cleanup crew penting karena banyak daun gugur
Contoh stocking Dutch 90cm:
- 15 cardinal tetra (mid-level)
- 10 rummy nose tetra (mid-level)
- 8 corydoras pygmaeus (bottom)
- 20 cherry shrimp
- 10 amano shrimp
- 5 nerite snail
- 8 otocinclus
Livestock untuk Nano Aquascape
Nano aquascape memiliki volume terbatas sehingga pilihan livestock sangat kritis.
Aturan nano tank:
- Tank <20L: Hanya udang dan siput (no fish)
- Tank 20-30L: Micro fish (ember tetra, chili rasbora) max 6-8 ekor
- Tank 30-45L: Small schooling fish max 10-12 ekor
Pilihan terbaik untuk nano:
- Chili rasbora (Boraras brigittae) - 1.5 cm
- Ember tetra - 2 cm
- Celestial pearl danio - 2 cm
- Pygmy corydoras - 2.5 cm
- Scarlet badis (solo atau pair) - 2 cm
Udang untuk nano: Cherry shrimp adalah pilihan ideal. Mereka breeding dengan mudah dan populasi akan self-regulate sesuai kapasitas tank.
Stocking Guide: Berapa Banyak Livestock?
Overstocking adalah kesalahan umum yang menyebabkan masalah kualitas air dan stress pada livestock.
Aturan Dasar Stocking
Metode tradisional “1 inch per gallon” sudah outdated dan tidak akurat. Pendekatan modern mempertimbangkan:
- Bioload - Seberapa banyak waste yang dihasilkan
- Swimming space - Kebutuhan ruang berenang
- Territorial behavior - Kebutuhan territory
- Oxygen demand - Kebutuhan oksigen
- Filtration capacity - Kemampuan filter
Panduan stocking untuk aquascape:
| Volume Tank | Ikan Kecil (2-3cm) | Ikan Medium (4-5cm) | Udang | Siput |
|---|---|---|---|---|
| 20L (nano) | 6-8 | 0 | 10-15 | 2-3 |
| 40L | 12-15 | 6-8 | 20-30 | 3-5 |
| 60L | 15-20 | 10-12 | 30-50 | 5-7 |
| 90L | 25-30 | 15-18 | 50-80 | 7-10 |
| 120L | 35-40 | 20-25 | 80-100 | 10-15 |
Catatan: Angka di atas untuk tank dengan:
- Filtrasi adequate (turnover 4-6x volume/jam)
- Tanaman medium-heavy
- Maintenance rutin (water change 20-30% weekly)
Stocking Bertahap
Jangan pernah menambahkan semua livestock sekaligus. Ini akan menyebabkan ammonia spike yang berbahaya.
Timeline penambahan livestock:
Minggu 1-4: Cycling tank (no livestock)
- Setup hardscape dan tanaman
- Jalankan filter 24/7
- Lakukan cycling tank dengan benar
- Test parameter: ammonia dan nitrite harus 0
Minggu 5: Tambah cleanup crew
- 3-5 nerite snail
- 5-10 cherry shrimp
- Monitor parameter 3 hari
Minggu 6: Tambah udang lagi
- 10-15 cherry shrimp tambahan
- 3-5 amano shrimp
- Monitor parameter
Minggu 7-8: Tambah ikan pertama
- 50% dari target ikan
- Contoh: 6 dari 12 ember tetra
- Monitor parameter dan behavior
Minggu 9-10: Lengkapi stocking
- Sisa ikan
- Otocinclus (jika tank sudah mature dengan biofilm)
Tanda Overstocking
Waspadai tanda-tanda ini:
- Ammonia atau nitrite terdeteksi (harus 0)
- Nitrat naik cepat (>40ppm dalam seminggu)
- Ikan gasping di permukaan
- Ikan sering sakit atau mati
- Alga bloom berlebihan
- Air cepat keruh
Jika mengalami tanda di atas, kurangi feeding, tingkatkan water change, dan pertimbangkan rehoming beberapa ikan.
Teknik Aklimatisasi yang Benar
Aklimatisasi adalah proses menyesuaikan livestock dengan parameter air tank baru. Proses yang salah bisa menyebabkan shock dan kematian.
Drip Acclimation Method
Drip method adalah teknik aklimatisasi terbaik, terutama untuk udang yang sensitif.
Alat yang dibutuhkan:
- Ember atau container bersih
- Airline tubing
- Gang valve atau knot untuk kontrol flow
- Net untuk memindahkan livestock
Langkah-langkah:
Step 1: Persiapan (5 menit)
- Matikan lampu tank (kurangi stress)
- Siapkan ember bersih
- Tuang livestock beserta air dari bag ke ember
- Pastikan livestock terendam sepenuhnya
Step 2: Setup drip line
- Pasang airline tubing dari tank ke ember
- Buat siphon dengan menghisap ujung tubing
- Atur flow dengan gang valve: 2-4 tetes per detik
- Pastikan ujung tubing terendam di ember
Step 3: Drip process (1-2 jam)
- Biarkan air tank menetes ke ember
- Untuk ikan: drip sampai volume 2x lipat (sekitar 1 jam)
- Untuk udang: drip sampai volume 3x lipat (sekitar 2 jam)
- Buang setengah air, ulangi drip jika perlu
Step 4: Transfer
- Gunakan net untuk memindahkan livestock
- JANGAN tuang air dari ember ke tank (bisa bawa penyakit)
- Matikan lampu tank selama beberapa jam
- Jangan beri makan di hari pertama
Float Method (untuk ikan hardy)
Float method lebih cepat tapi kurang ideal untuk livestock sensitif.
Langkah-langkah:
- Apungkan bag tertutup di tank selama 15-20 menit (equalize suhu)
- Buka bag, tambahkan 1/4 cup air tank
- Tunggu 5 menit, ulangi step 2 sebanyak 4-5 kali
- Net ikan ke tank, buang air bag
Kapan menggunakan float method:
- Ikan hardy (neon tetra, guppy, corydoras)
- Parameter air bag dan tank mirip
- Perjalanan singkat (<1 jam)
Kapan HARUS menggunakan drip method:
- Semua jenis udang
- Ikan sensitif (otocinclus, cardinal tetra)
- Parameter air berbeda signifikan
- Livestock mahal atau rare
Quarantine: Pencegahan Penyakit
Quarantine adalah langkah yang sering dilewati tapi sangat penting untuk mencegah penyakit masuk ke main tank.
Mengapa Quarantine Penting?
Livestock baru bisa membawa:
- Parasit (ich, velvet, flukes)
- Bakteri patogen
- Jamur
- Planaria (berbahaya untuk udang)
- Hydra (predator baby shrimp)
- Siput hama dan telurnya
Satu ikan sakit bisa menginfeksi seluruh tank dan membunuh koloni udang yang sudah establish.
Setup Quarantine Tank
Minimal setup:
- Tank 20-40 liter (tidak perlu besar)
- Sponge filter (cycled)
- Heater (jika perlu)
- Hiding spot sederhana (PVC pipe, tanaman plastik)
- Tidak perlu substrate (easier to clean)
Proses quarantine:
Ikan baru:
- Aklimatisasi ke quarantine tank
- Observasi 2-4 minggu
- Perhatikan tanda penyakit: white spots, fin rot, lethargy, loss of appetite
- Jika sehat setelah 2-4 minggu, pindahkan ke main tank
Udang baru:
- Drip acclimate ke quarantine tank
- Observasi 1-2 minggu
- Perhatikan: molting normal, aktivitas, warna
- Check untuk planaria atau hydra
- Pindahkan ke main tank jika sehat
Tanaman baru:
- Rendam dalam larutan alum (1 tbsp per gallon) selama 2-3 hari
- Atau rendam dalam bleach solution (1:20) selama 2 menit, bilas bersih
- Quarantine di ember terpisah 1 minggu
- Check untuk siput, telur siput, dan pest
Pengobatan Preventif
Beberapa hobbyist melakukan pengobatan preventif di quarantine:
Untuk ikan:
- Praziquantel (untuk internal parasites)
- Methylene blue bath (antifungal)
- Salt dip (untuk external parasites)
PENTING: Jangan gunakan obat berbasis copper jika ada udang di tank. Copper sangat toxic untuk invertebrata.
Parameter Air untuk Livestock
Menjaga parameter air stabil adalah kunci kesehatan livestock.
Parameter Ideal untuk Mixed Tank
Jika memelihara ikan dan udang Neocaridina bersama:
| Parameter | Range Ideal | Catatan |
|---|---|---|
| pH | 6.8-7.4 | Stabil lebih penting dari angka exact |
| GH | 6-10 | Penting untuk molting udang |
| KH | 3-6 | Buffer untuk pH stability |
| Ammonia | 0 ppm | Harus selalu 0 |
| Nitrite | 0 ppm | Harus selalu 0 |
| Nitrate | <20 ppm | Ideal <10 untuk udang |
| Suhu | 24-26°C | Konsisten, hindari fluktuasi |
| TDS | 150-250 | Monitor untuk udang |
Interaksi dengan CO2 System
Jika menggunakan CO2 system, perhatikan:
pH swing: CO2 injection menurunkan pH di siang hari. Swing >1.0 bisa stress livestock.
Solusi:
- Gunakan drop checker (target hijau/lime green)
- Matikan CO2 1 jam sebelum lampu mati
- Pastikan surface agitation cukup untuk gas exchange
- Monitor livestock behavior saat CO2 on
Tanda CO2 terlalu tinggi:
- Ikan gasping di permukaan
- Udang tidak aktif, berkumpul di waterline
- Drop checker kuning
Tanda CO2 kurang:
- Tanaman tidak pearling
- Drop checker biru
- Alga mulai muncul
Interaksi dengan Fertilizer
Pupuk aquascape umumnya aman untuk livestock, tapi perhatikan:
Copper dalam pupuk: Beberapa pupuk mengandung trace copper. Dalam dosis normal, ini aman. Tapi overdose bisa berbahaya untuk udang.
Rekomendasi:
- Gunakan pupuk yang “shrimp safe”
- Jangan overdose
- Lakukan water change jika accidentally overdose
- Monitor behavior udang setelah dosing
Feeding Livestock Aquascape
Overfeeding adalah penyebab utama masalah kualitas air dan alga.
Prinsip Feeding
Aturan dasar:
- Beri makan sekali sehari
- Jumlah yang habis dalam 2-3 menit
- Skip feeding 1 hari per minggu
- Variasi makanan untuk nutrisi lengkap
Untuk ikan:
- Flake food berkualitas (Hikari, Tetra, Sera)
- Frozen bloodworm (1-2x seminggu)
- Frozen brine shrimp
- Micro pellet untuk ikan kecil
Untuk udang:
- Biofilm dan alga (makanan utama)
- Blanched vegetables (zucchini, spinach, cucumber)
- Shrimp-specific food (Shrimp King, Bacter AE)
- Mulberry leaves, Indian almond leaves
Untuk siput:
- Alga (makanan utama)
- Algae wafer
- Blanched vegetables
- Calcium supplement (cuttlebone)
Feeding Schedule
Contoh jadwal untuk mixed tank:
| Hari | Ikan | Udang | Siput |
|---|---|---|---|
| Senin | Flake | Biofilm | Alga |
| Selasa | Micro pellet | Blanched zucchini | Algae wafer |
| Rabu | Frozen bloodworm | Biofilm | Alga |
| Kamis | Flake | Shrimp food | Alga |
| Jumat | Micro pellet | Biofilm | Blanched cucumber |
| Sabtu | Frozen brine shrimp | Mulberry leaf | Alga |
| Minggu | FASTING | Biofilm | Alga |
Vacation Feeding
Saat liburan:
- 1-3 hari: Tidak perlu feeding, livestock akan fine
- 4-7 hari: Gunakan auto feeder dengan porsi minimal
- >7 hari: Minta orang lain feeding (beri instruksi jelas tentang porsi)
Jangan gunakan “vacation feeder blocks” - mereka sering menyebabkan water quality crash.
Troubleshooting Masalah Livestock
Ikan Mati Mendadak
Kemungkinan penyebab:
- Ammonia/nitrite spike - Test parameter segera
- Suhu ekstrem - Check heater malfunction
- pH crash - Biasanya karena KH terlalu rendah
- Penyakit - Observe ikan lain untuk gejala
- Keracunan - Copper, pestisida, atau kontaminan
Langkah troubleshooting:
- Test ammonia, nitrite, nitrate, pH
- Check suhu
- Observe ikan lain (gasping, lethargy, spots)
- Lakukan water change 30-50% jika parameter off
- Jangan tambah ikan baru sampai masalah solved
Udang Mati Setelah Water Change
Ini masalah umum yang disebabkan oleh perubahan parameter mendadak.
Penyebab:
- Perbedaan suhu air baru dan tank
- Perbedaan pH atau TDS signifikan
- Chlorine/chloramine dalam air baru
- Water change terlalu besar (>30%)
Pencegahan:
- Gunakan water conditioner (Seachem Prime)
- Match suhu air baru dengan tank (±1°C)
- Water change maksimal 20-25% untuk tank udang
- Tambahkan air baru perlahan (drip atau slow pour)
- Aging water 24 jam sebelum digunakan
Udang Tidak Molting / Gagal Molt
Molting adalah proses kritis untuk udang. Gagal molt bisa fatal.
Penyebab gagal molt:
- GH terlalu rendah (kurang mineral)
- Nutrisi kurang
- Stress dari parameter tidak stabil
- Umur tua
Solusi:
- Pastikan GH 6-8 untuk Neocaridina
- Sediakan sumber kalsium (cuttlebone, mineral stone)
- Beri makan bervariasi
- Jaga parameter stabil
Ikan Tidak Mau Makan
Kemungkinan penyebab:
- Stress dari lingkungan baru (normal 1-3 hari)
- Penyakit
- Parameter air tidak cocok
- Bullying dari tankmate
- Makanan tidak cocok
Solusi:
- Beri waktu adaptasi (3-5 hari)
- Coba variasi makanan
- Check parameter air
- Observe interaksi dengan tankmate
- Sediakan hiding spot
Alga Bloom Setelah Tambah Livestock
Penambahan livestock meningkatkan nutrient load yang bisa trigger alga.
Pencegahan:
- Tambah livestock bertahap
- Jangan overfeed
- Pastikan tanaman sudah establish sebelum tambah livestock
- Tingkatkan water change sementara
- Baca panduan lengkap mengatasi algae
Solusi jika sudah terjadi:
- Kurangi feeding
- Blackout 3 hari (untuk green water)
- Manual removal untuk hair algae
- Tambah cleanup crew (amano shrimp, nerite)
- Water change lebih sering
Breeding Livestock di Aquascape
Breeding livestock bisa menjadi bonus menyenangkan dari aquascape yang sehat.
Breeding Cherry Shrimp
Cherry shrimp adalah livestock paling mudah di-breeding.
Kondisi optimal:
- Suhu 24-26°C
- pH 7.0-7.5
- GH 7-10
- Populasi awal: 10+ dengan mix jantan-betina
- Banyak moss atau tanaman dense
Tanda betina bertelur:
- “Saddle” kuning di belakang kepala (telur belum fertilized)
- Telur di bawah perut (sudah fertilized, akan menetas 3-4 minggu)
Tips sukses breeding:
- Jangan campur warna berbeda
- Sediakan biofilm (Bacter AE membantu)
- Hindari ikan yang makan baby shrimp
- Jangan vacuum substrate terlalu agresif
Breeding Ikan Kecil
Beberapa ikan aquascape bisa breeding di tank:
Mudah breeding:
- Guppy, Endler (livebearer)
- White cloud mountain minnow
- Celestial pearl danio
Challenging:
- Neon tetra (butuh kondisi khusus)
- Rasbora (egg scatterer)
- Corydoras (butuh trigger)
Tips:
- Sediakan tanaman dense untuk fry bersembunyi
- Kurangi predator atau pisahkan fry
- Beri makan fry dengan infusoria atau baby brine shrimp
Mengontrol Populasi
Breeding yang sukses bisa menyebabkan overpopulation.
Solusi:
- Jual atau barter dengan hobbyist lain
- Berikan ke toko ikan lokal
- Setup tank tambahan
- Biarkan predasi alami (ikan makan baby shrimp)
- Kurangi feeding untuk slow down breeding
FAQ
Apakah ikan aquascape bisa dicampur dengan udang?
Ya, banyak ikan aquascape yang aman dicampur dengan udang dewasa. Pilih ikan kecil dengan mulut kecil seperti ember tetra, neon tetra, atau rasbora. Hindari ikan dengan mulut besar atau predator seperti betta, angelfish, atau gourami. Perlu diingat bahwa hampir semua ikan akan memakan baby shrimp, jadi jika ingin breeding udang, sediakan banyak moss dan hiding spot untuk baby shrimp bersembunyi.
Berapa lama cycling tank sebelum tambah ikan?
Minimal 4 minggu untuk fishless cycling yang proper. Tank dianggap cycled jika ammonia dan nitrite konsisten 0 ppm selama seminggu, dengan nitrat terdeteksi. Untuk udang yang lebih sensitif, tunggu 6-8 minggu agar biofilm sudah terbentuk. Jangan terburu-buru menambah livestock ke tank baru karena ammonia spike bisa membunuh mereka dalam hitungan jam.
Ikan apa yang paling cocok untuk pemula aquascape?
Neon tetra adalah pilihan klasik yang sangat direkomendasikan untuk pemula. Mereka hardy, murah, mudah didapat, dan warnanya indah. Alternatif lain termasuk ember tetra (untuk nano tank), rasbora harlequin, dan white cloud mountain minnow. Hindari ikan sensitif seperti cardinal tetra atau otocinclus untuk tank pertama Anda.
Apakah udang bisa hidup tanpa filter?
Secara teknis bisa dalam setup Walstad atau tank heavily planted dengan volume besar. Namun, sangat tidak direkomendasikan untuk pemula. Filter menyediakan oksigenasi, sirkulasi, dan tempat bakteri beneficial. Tanpa filter, Anda harus sangat hati-hati dengan stocking, feeding, dan water change. Untuk keamanan, selalu gunakan minimal sponge filter untuk tank udang.
Bagaimana cara memilih ikan yang sehat di toko?
Perhatikan beberapa hal: ikan aktif berenang (tidak lesu di dasar atau gasping di permukaan), warna cerah dan tidak pucat, sirip utuh tanpa robekan atau white spots, perut tidak terlalu kurus atau bloated, dan tidak ada ikan mati di tank yang sama. Minta penjual untuk memberi makan dan lihat apakah ikan merespons. Hindari membeli dari tank yang ada ikan sakit meskipun ikan target terlihat sehat.
Berapa jumlah ideal ikan untuk tank 60cm?
Untuk tank 60cm (sekitar 60-70 liter), stocking ideal adalah 15-20 ikan kecil (2-3cm) seperti ember tetra atau neon tetra, ATAU 10-12 ikan medium (4-5cm) seperti rasbora harlequin. Tambahkan 20-30 cherry shrimp, 5-10 amano shrimp, 5 nerite snail, dan 6 otocinclus setelah tank mature. Ini dengan asumsi filtrasi adequate dan tanaman medium-heavy.
Apakah perlu aerator jika sudah ada filter?
Untuk aquascape dengan CO2 injection, aerator di siang hari akan mengusir CO2 dan mengurangi efektivitasnya. Namun, surface agitation dari filter output biasanya cukup untuk gas exchange. Jika Anda melihat ikan gasping di permukaan (terutama di malam hari saat tanaman tidak fotosintesis), tambahkan aerator dengan timer yang menyala saat lampu mati. Untuk tank tanpa CO2, aerator bisa berjalan 24/7.
Bagaimana mengatasi udang yang terus mati?
Pertama, test parameter air (ammonia, nitrite, nitrate, pH, GH, KH, TDS). Udang sangat sensitif terhadap ammonia dan nitrite - keduanya harus 0. Pastikan GH cukup (6-8 untuk Neocaridina) untuk molting. Hindari water change besar (>25%) dan pastikan suhu air baru match dengan tank. Jangan gunakan obat ikan berbasis copper. Jika semua parameter OK tapi udang tetap mati, kemungkinan ada kontaminan (pestisida dari tanaman baru, copper dari pipa, atau produk pembersih).
Kesimpulan
Memilih dan merawat livestock aquascape membutuhkan pemahaman tentang kebutuhan masing-masing spesies dan bagaimana mereka berinteraksi dalam ekosistem tank. Ingat golden rule: plants first, cycle properly, add livestock gradually. Mulai dengan cleanup crew (siput dan udang), baru kemudian tambahkan ikan setelah tank stabil.
Untuk pemula, kombinasi cherry shrimp, amano shrimp, nerite snail, dan ikan schooling seperti ember tetra atau neon tetra adalah pilihan aman yang akan memberikan hasil memuaskan. Seiring pengalaman bertambah, Anda bisa bereksperimen dengan spesies yang lebih challenging seperti Caridina shrimp atau ikan rare.
Kunci sukses adalah kesabaran dan konsistensi dalam maintenance. Jaga parameter air stabil, jangan overfeed, dan lakukan water change rutin. Dengan pendekatan yang benar, livestock Anda akan sehat, aktif, dan bahkan breeding - tanda aquascape yang truly thriving. Pelajari lebih lanjut tentang filter aquascape untuk menjaga kualitas air optimal, atau baca panduan cycling tank jika Anda baru memulai setup.
Komentar
Memuat komentar...