Introduction

Peralatan aquascape seperti instrumen dalam orkestra — salah satu tidak berfungsi optimal, seluruh setup gagal mencapai harmoni. Filter yang lemah? Tanaman mati karena nutrisi tidak tersirkulasi. Lighting kurang? Carpet tetap hijau pucat. CO2 tidak stabil? Algae explosion.

Kabar baiknya: kamu tidak perlu equipment mahal untuk memulai. Aquascape indah bisa dicapai dengan budget Rp 500rb-1jt untuk nano tank, atau Rp 1.5-3jt untuk setup standard 60cm. Yang penting adalah memahami fungsi setiap equipment dan memilih yang tepat untuk kebutuhan.

Dalam panduan lengkap ini, kamu akan belajar semua tentang peralatan aquascape — dari filter, lighting, CO2, hingga substrate. Setiap section dilengkapi rekomendasi produk berdasarkan budget, tips pemilihan, dan link ke artikel detail untuk deep dive.

Apakah kamu pemula yang baru mulai atau aquascaper berpengalaman yang ingin upgrade, panduan ini akan menjadi referensi lengkap untuk equipment aquascape.

Roadmap Equipment Berdasarkan Budget

Sebelum membahas detail setiap equipment, mari lihat gambaran besar: apa yang kamu butuhkan berdasarkan budget yang tersedia?

Tier 1: Budget Setup (Rp 500.000 - 1.500.000)

Target: Nano tank 20-30cm, low-tech aquascape, pemula

Equipment List:

  • Tank nano 20-30cm: Rp 80.000-150.000
  • Sponge filter + air pump: Rp 50.000-100.000
  • Clip-on LED 7-15W: Rp 80.000-200.000
  • Aquasoil budget 2-3L: Rp 80.000-150.000
  • Hardscape (batu/kayu): Rp 50.000-150.000
  • Tanaman (5-8 pot): Rp 100.000-200.000
  • Tools basic (pinset, gunting): Rp 30.000-80.000
  • Total: Rp 470.000-1.030.000

Kelebihan:

  • Entry point terjangkau
  • Maintenance minimal
  • Perfect untuk belajar basics

Kekurangan:

  • Pilihan tanaman terbatas (low-tech only)
  • Growth lambat tanpa CO2
  • Upgrade needed untuk carpet/red plants

Best for: Absolute beginner, budget terbatas, test hobi dulu

Untuk panduan detail setup budget, baca Budget Setup 500rb-1jt.

Tier 2: Standard Setup (Rp 1.500.000 - 3.000.000)

Target: Tank 45-60cm, medium-tech aquascape, intermediate

Equipment List:

  • Tank 45-60cm: Rp 200.000-400.000
  • HOB filter atau canister mini: Rp 200.000-500.000
  • LED aquarium 25-40W: Rp 300.000-600.000
  • CO2 system mini (tabung 1kg): Rp 400.000-800.000
  • Aquasoil premium 5-8L: Rp 200.000-400.000
  • Hardscape: Rp 100.000-300.000
  • Tanaman (10-15 pot): Rp 200.000-400.000
  • Tools set lengkap: Rp 80.000-150.000
  • Timer + accessories: Rp 50.000-100.000
  • Total: Rp 1.730.000-3.650.000

Kelebihan:

  • Bisa grow carpet dan red plants
  • Growth rate decent dengan CO2
  • Pilihan tanaman lebih luas
  • Setup yang “proper” untuk long-term

Kekurangan:

  • Maintenance lebih demanding
  • Learning curve CO2 system
  • Upgrade temptation tinggi

Best for: Committed hobbyist, ingin hasil lebih serius

Tier 3: Premium Setup (Rp 3.000.000 - 5.000.000+)

Target: Tank 60-90cm, high-tech aquascape, advanced

Equipment List:

  • Tank rimless premium 60-90cm: Rp 400.000-1.000.000
  • Canister filter (Eheim, Oase): Rp 800.000-2.000.000
  • LED premium (Chihiros, Twinstar): Rp 800.000-2.500.000
  • CO2 system full (tabung 2-5kg + regulator pro): Rp 800.000-1.500.000
  • Aquasoil ADA/premium 9L+: Rp 400.000-800.000
  • Hardscape premium: Rp 200.000-500.000
  • Tanaman (20+ pot termasuk rare): Rp 400.000-1.000.000
  • Tools pro set: Rp 150.000-300.000
  • Inline heater, lily pipe, etc: Rp 200.000-500.000
  • Total: Rp 4.150.000-10.100.000

Kelebihan:

  • Hasil competition-level possible
  • Equipment reliable dan long-lasting
  • Semua tanaman bisa di-grow
  • Aesthetic setup yang premium

Kekurangan:

  • Investment significant
  • Maintenance demanding
  • Overkill untuk pemula

Best for: Serious hobbyist, competition preparation, long-term investment

Tabel Perbandingan 3 Budget Level

AspekBudget (500rb-1.5jt)Standard (1.5-3jt)Premium (3-5jt+)
Tank Size20-30cm45-60cm60-90cm
FilterSpongeHOB/Canister miniCanister premium
LightingClip LED 7-15WLED 25-40WLED 50-80W premium
CO2Tidak adaMini systemFull system
SubstrateBudget soilPremium soilADA Amazonia
Plant OptionsLow-tech onlyMost plantsAll plants
Growth SpeedSlowMediumFast
MaintenanceLowMediumHigh
Skill LevelBeginnerIntermediateAdvanced
Upgrade PathBanyakSomeMinimal

Filter Aquascape

Filter adalah “jantung” aquascape — menjaga air bersih, menyediakan oksigen, dan menampung bakteri beneficial yang memproses waste.

Kenapa Filter Penting?

Tanpa filter yang adequate:

  • Ammonia menumpuk → tanaman dan ikan stress/mati
  • Nutrisi tidak tersirkulasi → dead spots di tank
  • Debris menumpuk → estetika rusak
  • Bakteri beneficial tidak punya “rumah”

Jenis-Jenis Filter Aquascape

1. Sponge Filter

Cara kerja: Air pump mendorong air melalui sponge, bakteri colonize di sponge.

Kelebihan:

  • Murah (Rp 30.000-80.000)
  • Simple, tidak ada part yang rusak
  • Safe untuk fry dan udang
  • Backup filter yang reliable

Kekurangan:

  • Flow lemah untuk tank besar
  • Estetika kurang (visible di tank)
  • Kapasitas media terbatas

Best for: Nano tank di bawah 30cm, breeding tank, backup filter

Rekomendasi: XY-2831 (budget), Qanvee Bio Sponge (premium)

2. Internal Filter

Cara kerja: Motor internal menarik air melalui media filter, output via nozzle.

Kelebihan:

  • Compact, all-in-one
  • Murah-medium (Rp 50.000-200.000)
  • Easy maintenance
  • Adjustable flow

Kekurangan:

  • Takes space di dalam tank
  • Media capacity terbatas
  • Noise dari motor

Best for: Tank 30-45cm, budget setup

Rekomendasi: Resun, Atman, Jebo series

3. Hang-On-Back (HOB) Filter

Cara kerja: Filter menggantung di belakang tank, air dipompa naik lalu jatuh kembali.

Kelebihan:

  • Tidak makan space di dalam tank
  • Easy access untuk maintenance
  • Surface agitation bagus
  • Medium price (Rp 150.000-400.000)

Kekurangan:

  • Visible dari belakang
  • Noise dari waterfall
  • Evaporation lebih cepat

Best for: Tank 45-60cm, medium setup

Rekomendasi: Seachem Tidal, AquaClear, Hang-On Slim

Untuk perbandingan detail, baca Canister vs HOB Filter.

4. Canister Filter

Cara kerja: External filter dengan motor powerful, air masuk via intake tube, keluar via output.

Kelebihan:

  • Flow rate tinggi
  • Media capacity besar
  • Silent operation
  • Clean look (hidden di cabinet)
  • Customizable media

Kekurangan:

  • Mahal (Rp 500.000-2.500.000)
  • Setup lebih complex
  • Maintenance lebih involved
  • Potential leak risk

Best for: Tank 60cm+, serious setup, long-term

Rekomendasi:

  • Budget: SunSun HW series, Atman CF
  • Mid: Eheim Classic, Oase BioMaster
  • Premium: Eheim Pro, ADA Super Jet

Untuk panduan lengkap filter, baca Filter Aquascape.

Sizing Filter untuk Tank

Tank SizeMinimum FlowRecommended Filter
20-30cm (10-20L)5-10x volume/jamSponge, Internal
45cm (40-50L)5-8x volume/jamHOB, Canister mini
60cm (60-80L)4-6x volume/jamHOB, Canister
90cm (150-200L)4-5x volume/jamCanister
120cm (250L+)3-4x volume/jamCanister besar/dual

Rule of thumb: Filter flow rate = 4-6x tank volume per jam untuk planted tank.

Lighting Aquascape

Lighting adalah “makanan” untuk tanaman — tanpa cahaya yang cukup, fotosintesis tidak terjadi dan tanaman mati.

Memahami PAR (Photosynthetically Active Radiation)

PAR mengukur intensitas cahaya yang actually digunakan tanaman untuk fotosintesis. Ini metric yang paling penting untuk aquascape lighting.

PAR Guidelines:

  • Low light: 20-40 PAR — Anubias, Java Fern, Moss
  • Medium light: 40-60 PAR — Most plants, low-tech carpet
  • High light: 60-100 PAR — Carpet plants, red plants
  • Very high: 100+ PAR — Demanding species, competition tanks

Untuk deep dive tentang PAR, baca PAR untuk Aquascape.

Spektrum Cahaya

6500K (Daylight) adalah sweet spot untuk aquascape:

  • Natural color rendition
  • Optimal untuk fotosintesis
  • Tidak terlalu kuning atau biru

RGB LEDs (Red-Green-Blue) memberikan:

  • Enhanced color pop
  • Better red plant coloration
  • More “punchy” aesthetic

Jenis Lighting Aquascape

1. Clip-On LED

Best for: Nano tank, budget setup

Kelebihan:

  • Murah (Rp 80.000-250.000)
  • Easy install
  • Portable

Kekurangan:

  • Low power (7-15W)
  • Limited coverage
  • Basic spectrum

Rekomendasi: Chihiros C series, Nicrew clip

2. Full-Hood LED

Best for: Standard tank, medium setup

Kelebihan:

  • Full coverage
  • Medium power (20-40W)
  • Decent spectrum
  • Rp 200.000-600.000

Kekurangan:

  • Fixed position
  • Heat buildup possible
  • Basic features

Rekomendasi: Nicrew ClassicLED, Hygger, Beamswork

3. Premium Aquascape LED

Best for: Serious setup, high-tech tank

Kelebihan:

  • High PAR output
  • RGB spectrum
  • Dimming control
  • App connectivity
  • Timer built-in

Kekurangan:

  • Mahal (Rp 800.000-3.000.000)
  • Overkill untuk low-tech

Rekomendasi:

  • Mid: Chihiros WRGB II, ONF Flat One
  • Premium: Twinstar, ADA Aquasky

Untuk panduan lengkap lighting, baca Lighting LED Aquascape.

Durasi Lighting

Recommended photoperiod:

  • Low-tech: 8-10 jam/hari
  • High-tech dengan CO2: 6-8 jam/hari

Kenapa high-tech lebih pendek? High light + CO2 = fast growth. Terlalu lama = algae risk meningkat.

Timer adalah WAJIB. Konsistensi photoperiod crucial untuk plant health dan algae prevention.

CO2 System Aquascape

CO2 adalah “steroid” untuk tanaman aquascape — dengan CO2 injection, growth rate meningkat 3-5x dan tanaman demanding (carpet, red plants) bisa thriving.

Atmospheric CO2 vs Injected CO2

Atmospheric CO2:

  • Konsentrasi: ~3-5ppm di air
  • Source: Surface agitation, fish respiration
  • Sufficient for: Low-tech plants (Anubias, Java Fern, Moss)
  • Growth: Slow

Injected CO2:

  • Target: 25-35ppm
  • Source: CO2 system (DIY atau pressurized)
  • Required for: Carpet plants, red plants, fast growers
  • Growth: Fast

DIY CO2 vs Pressurized CO2

DIY CO2 (Citric Acid + Baking Soda atau Yeast)

Cara kerja: Reaksi kimia menghasilkan CO2, dialirkan ke tank via tubing.

Kelebihan:

  • Murah untuk start (Rp 100.000-200.000)
  • Good untuk experiment
  • No refill cost (bahan murah)

Kekurangan:

  • Output tidak konsisten
  • Perlu refill setiap 2-4 minggu
  • Tidak bisa diatur presisi
  • Messy dan time-consuming

Best for: Experiment, nano tank, budget extreme

Pressurized CO2

Cara kerja: Tabung CO2 bertekanan + regulator + solenoid + diffuser.

Kelebihan:

  • Output konsisten dan adjustable
  • Solenoid untuk on/off otomatis
  • Refill setiap 2-6 bulan
  • Professional results

Kekurangan:

  • Initial cost tinggi (Rp 500.000-1.500.000)
  • Perlu refill tabung
  • Learning curve setup

Best for: Serious setup, tank 45cm+, long-term

Untuk perbandingan detail, baca DIY CO2 vs Pressurized.

Komponen CO2 System

  1. Tabung CO2 — 1kg (nano), 2kg (60cm), 5kg (90cm+)
  2. Regulator — Mengatur tekanan output
  3. Solenoid valve — On/off otomatis via timer
  4. Bubble counter — Mengukur CO2 rate
  5. Check valve — Mencegah air balik ke regulator
  6. Tubing — CO2-resistant (bukan airline biasa)
  7. Diffuser — Memecah CO2 jadi micro bubbles
  8. Drop checker — Indikator CO2 level di tank

Budget CO2 setup: Rp 400.000-600.000 (tabung 1kg + regulator basic) Standard setup: Rp 700.000-1.000.000 (tabung 2kg + regulator dengan solenoid) Premium setup: Rp 1.200.000-2.000.000 (tabung 5kg + regulator pro + inline diffuser)

Untuk panduan lengkap, baca CO2 System Aquascape.

CO2 Timing

Best practice:

  • CO2 ON: 1-2 jam sebelum lights on
  • CO2 OFF: 1 jam sebelum lights off
  • Alasan: CO2 butuh waktu dissolve, dan tanaman tidak pakai CO2 saat gelap

Drop checker color guide:

  • Biru: CO2 terlalu rendah (di bawah 20ppm)
  • Hijau lime: Optimal (25-35ppm)
  • Kuning: Terlalu tinggi (>40ppm) — bahaya untuk ikan!

Substrate Aquascape

Substrate adalah “foundation” aquascape — menentukan nutrisi untuk tanaman, estetika, dan bahkan water chemistry.

Aquasoil vs Inert Substrate

Aquasoil (Active Substrate)

Apa itu: Soil khusus aquascape yang mengandung nutrisi dan menurunkan pH/KH.

Kelebihan:

  • Nutrisi lengkap untuk root feeders
  • Menurunkan pH (beneficial untuk most plants)
  • Porous = bakteri colonization
  • Optimal untuk carpet plants

Kekurangan:

  • Mahal (Rp 80.000-200.000 per liter)
  • Ammonia leaching di awal (perlu cycling)
  • Breaks down setelah 1-2 tahun
  • Cloudy jika disturbed

Rekomendasi:

  • Budget: Controsoil, Platinum Soil
  • Premium: ADA Amazonia, Tropica Aquarium Soil

Untuk perbandingan detail, baca Amazonia vs Controsoil.

Inert Substrate (Sand, Gravel)

Apa itu: Substrate yang tidak mengandung nutrisi dan tidak affect water chemistry.

Kelebihan:

  • Murah (Rp 10.000-50.000 per kg)
  • Tidak perlu cycling
  • Tidak break down
  • Easy to clean

Kekurangan:

  • Tidak ada nutrisi (perlu root tabs)
  • Tidak ideal untuk heavy root feeders
  • Carpet plants struggle

Best for: Fish-focused tanks, low-tech dengan epiphytes

Layering Substrate

Recommended layers:

  1. Base layer (optional): Power sand atau pumice untuk drainage
  2. Main layer: Aquasoil 4-8cm depth
  3. Cap layer (optional): Cosmetic sand di foreground

Slope: Front 3-4cm, back 7-10cm untuk depth illusion.

Untuk panduan lengkap, baca Substrate & Soil Aquascape.

Berapa Banyak Substrate?

Tank SizeVolume NeededAquasoil Cost
30cm (15L)3-4LRp 250.000-400.000
45cm (35L)5-7LRp 400.000-700.000
60cm (60L)8-12LRp 650.000-1.200.000
90cm (150L)15-20LRp 1.200.000-2.000.000

Equipment Tambahan

Selain “big four” (filter, lighting, CO2, substrate), ada equipment pendukung yang penting.

Heater

Kapan perlu:

  • Jika suhu ruangan di bawah 22°C
  • Untuk tropical fish yang butuh 24-28°C
  • Di daerah dengan suhu fluctuating

Sizing: 1W per liter (tank 60L = heater 50-75W)

Rekomendasi: Eheim Jager, Aquael, Resun

Tips: Gunakan heater dengan thermostat adjustable, bukan preset.

Wave Maker / Circulation Pump

Fungsi:

  • Meningkatkan water circulation
  • Distribute CO2 dan nutrisi merata
  • Mencegah dead spots

Kapan perlu: Tank 60cm+ atau layout dengan banyak hardscape yang block flow.

Rekomendasi: Jebao, Sunsun wave maker

Test Kit

Essential tests:

  • pH — Target 6.5-7.5 untuk most plants
  • Ammonia/Nitrite — Harus 0 setelah cycling
  • Nitrate — Target 10-30ppm
  • KH/GH — Untuk water stability

Rekomendasi: API Master Test Kit, Salifert (premium)

Tools Aquascaping

Basic set:

  • Pinset lurus (planting)
  • Pinset curved (detail work)
  • Gunting lurus (stem plants)
  • Gunting curved/wave (carpet trimming)
  • Spatula (substrate leveling)

Budget set: Rp 50.000-100.000 Premium set (stainless): Rp 150.000-400.000

Rekomendasi: ADA tools (premium), Chihiros (mid), generic stainless (budget)

Timer

WAJIB untuk:

  • Lighting (konsisten photoperiod)
  • CO2 solenoid (on/off schedule)

Tipe:

  • Mechanical timer: Rp 30.000-50.000 (basic, reliable)
  • Digital timer: Rp 50.000-150.000 (precise, multiple programs)
  • Smart plug: Rp 100.000-200.000 (app control, scheduling)

Shopping Guide Indonesia

Online Marketplace

Tokopedia & Shopee:

  • Pilihan terluas
  • Price comparison easy
  • Review dari buyer
  • Promo/cashback sering

Tips belanja online:

  • Check seller rating (>4.5 stars)
  • Baca review dengan foto
  • Tanya stok dan kondisi sebelum order
  • Pilih seller dengan banyak transaksi

Seller recommended:

  • Aquascape equipment: Aquajaya, Aquaworld, Iwagumi Store
  • Plants: Aquatic Plant ID, Green Aqua ID
  • Hardscape: Batu Aquascape, Kayu Aquascape

Toko Fisik

Jakarta:

  • Jatinegara (Pasar Ikan Hias) — Budget options, bargaining
  • Aquajaya (Kelapa Gading) — Premium, lengkap
  • Cartimar-style shops — Mixed quality

Bandung:

  • Pasar Ikan Hias Bandung
  • Toko aquascape di Jl. Sukajadi area

Surabaya:

  • Pasar Ikan Hias Gunung Sari
  • Toko aquascape di area Surabaya Barat

Keuntungan toko fisik:

  • Lihat barang langsung
  • Bisa bargaining
  • Tidak ada ongkir
  • Advice dari penjual

Bundle Deals

Banyak seller menawarkan bundle/paket yang lebih hemat:

Paket Nano Starter (Rp 500.000-800.000):

  • Tank 30cm + sponge filter + clip LED + soil 2L

Paket Standard 60cm (Rp 2.000.000-3.000.000):

  • Tank + canister filter + LED + CO2 mini + soil

Tips: Tanya seller untuk custom bundle sesuai budget.

FAQ

Peralatan mana yang harus diprioritaskan pemula?

Prioritas tertinggi: Filter dan lighting. Tanpa filter, tank tidak bisa sustain life. Tanpa lighting yang cukup, tanaman mati. CO2 bisa ditambah later setelah basic setup stable. Untuk pemula, mulai dengan setup budget dan upgrade gradually.

Berapa budget minimal untuk mulai aquascape?

Minimum viable: Rp 500.000-700.000 untuk nano tank 20-30cm dengan sponge filter, clip LED, dan budget soil. Ini cukup untuk low-tech aquascape dengan Anubias, Java Fern, dan Moss. Untuk setup yang lebih “proper” dengan CO2, budget Rp 1.5-2jt lebih realistic.

Apakah CO2 wajib untuk aquascape?

Tidak wajib, tapi sangat membantu. Tanpa CO2, kamu terbatas pada low-tech plants dan growth sangat lambat. Dengan CO2, pilihan tanaman jauh lebih luas (carpet, red plants) dan growth 3-5x lebih cepat. Jika budget terbatas, mulai tanpa CO2 dan tambahkan later.

Filter apa yang terbaik untuk pemula?

HOB filter adalah sweet spot untuk pemula — easy maintenance, decent flow, dan tidak terlalu mahal (Rp 150.000-300.000). Untuk nano tank, sponge filter sudah cukup. Canister filter bagus tapi overkill untuk pemula dan maintenance lebih complex.

Berapa PAR yang dibutuhkan untuk carpet plants?

Minimum 60 PAR, ideal 80-100 PAR di level substrat. Carpet plants seperti HC Cuba dan Monte Carlo butuh cahaya intense untuk tumbuh horizontal. Dengan PAR di bawah 50, carpet akan tumbuh ke atas (leggy) atau gagal total. Investasi di lighting yang proper crucial untuk carpet success.

Controsoil adalah pilihan terbaik untuk pemula — lebih murah dari ADA Amazonia, ammonia leaching lebih rendah, dan performa bagus. ADA Amazonia excellent tapi ammonia spike di awal bisa overwhelming untuk pemula. Untuk perbandingan detail, baca Amazonia vs Controsoil.

Apakah heater perlu untuk aquascape?

Tergantung lokasi. Di Indonesia dengan suhu 25-32°C, heater biasanya tidak perlu kecuali di daerah pegunungan atau ruangan ber-AC 24 jam. Most aquascape plants dan tropical fish comfortable di 24-28°C. Jika suhu ruangan stabil di range ini, skip heater.

Berapa lama aquasoil bertahan?

1-2 tahun sebelum nutrisi habis dan struktur mulai break down. Setelah itu, kamu bisa:

  1. Top up dengan soil baru
  2. Supplement dengan root tabs
  3. Rescape dengan soil baru (major project)

Tanda soil sudah “habis”: tanaman mulai deficiency meski fertilizer cukup, soil jadi mudite/compact.

Bisa pakai lampu biasa (bukan aquarium LED)?

Technically bisa, tapi tidak recommended. Lampu biasa (CFL, LED rumah) biasanya:

  • Spektrum tidak optimal untuk tanaman
  • Tidak water-resistant
  • Tidak designed untuk durasi panjang
  • PAR output tidak diketahui

Investasi di proper aquarium LED (mulai Rp 100.000) jauh lebih worth it untuk long-term success.

Kapan harus upgrade equipment?

Upgrade ketika:

  • Tanaman tidak thriving meski care benar (lighting/CO2 kurang)
  • Filter tidak bisa handle bioload (upgrade capacity)
  • Ingin grow demanding plants (butuh CO2)
  • Current equipment rusak/unreliable

Jangan upgrade karena:

  • FOMO melihat setup orang lain
  • Bosan (focus on aquascaping skill dulu)
  • Equipment masih berfungsi baik

Kesimpulan

Equipment aquascape adalah investasi — pilih yang tepat dari awal untuk menghindari upgrade berulang yang lebih mahal.

Rekomendasi berdasarkan level:

Pemula (Budget Rp 500rb-1.5jt):

  • Tank nano 30cm
  • Sponge/internal filter
  • Clip LED 10-15W
  • Budget aquasoil
  • Skip CO2 dulu

Intermediate (Budget Rp 1.5-3jt):

  • Tank 60cm
  • HOB atau canister mini
  • LED 30-40W
  • CO2 mini system
  • Premium aquasoil

Advanced (Budget Rp 3-5jt+):

  • Tank 60-90cm rimless
  • Canister filter premium
  • LED RGB premium
  • Full CO2 system
  • ADA Amazonia

Key principles:

  • Filter dan lighting adalah prioritas #1
  • CO2 bisa ditambah later
  • Aquasoil worth the investment untuk planted tank
  • Buy once, buy right — cheap equipment sering perlu diganti

Untuk panduan setup spesifik, baca:

Happy aquascaping!