Pendahuluan
Memilih antara EI Method (Estimative Index) dan Lean Dosing adalah salah satu keputusan paling penting dalam fertilizer dosing aquascape. Kedua metode ini punya filosofi yang bertolak belakang—EI memberikan nutrisi berlebih, Lean memberikan nutrisi minimal—dan pilihan yang salah bisa menyebabkan algae meledak atau tanaman kekurangan nutrisi.
Artikel ini akan memberikan perbandingan head-to-head antara kedua metode: filosofi dasar, jadwal dosing, biaya bulanan, tingkat usaha, risiko algae, dan hasil yang bisa diharapkan. Ditambah decision tree untuk membantu kamu memilih metode yang tepat berdasarkan setup tank yang kamu punya.
Tidak ada metode yang “lebih baik” secara mutlak—EI cocok untuk high-tech tank dengan pertumbuhan maksimal, Lean cocok untuk low-tech tank yang lebih sustainable. Mari kita breakdown perbedaannya secara detail.
Filosofi Dasar: Berlebih vs Minimal
EI Method (Estimative Index)
Filosofi: “Berikan nutrisi berlebih, tanaman ambil yang dibutuhkan, buang kelebihan lewat water change besar”
Dikembangkan oleh Tom Barr, EI method menggunakan pendekatan non-limiting:
- Dosing nutrisi tinggi (NO3 20-30 ppm, PO4 2-3 ppm)
- Tanaman tidak pernah kekurangan nutrisi
- Kelebihan dibuang lewat 50% water change mingguan
- Tidak perlu test parameter (kecuali troubleshooting)
Analogi: Seperti buffet all-you-can-eat—makanan berlimpah, ambil sesuka hati, sisa dibuang.
Lean Dosing Method
Filosofi: “Berikan nutrisi minimal sesuai kebutuhan tanaman, hindari kelebihan”
Lean dosing menggunakan pendekatan limiting:
- Dosing nutrisi rendah (NO3 5-10 ppm, PO4 0.5-1 ppm)
- Sesuaikan dengan tingkat konsumsi tanaman
- Kelebihan minimal = risiko algae minimal
- Test parameter untuk menyesuaikan dosing
Analogi: Seperti meal prep—hitung kalori exact, masak sesuai kebutuhan, tidak ada waste.
Tabel Perbandingan Lengkap
| Aspek | EI Method | Lean Dosing |
|---|---|---|
| Target NPK | NO3: 20-30ppm, PO4: 2-3ppm, K: 20-30ppm | NO3: 5-10ppm, PO4: 0.5-1ppm, K: 10-15ppm |
| Frekuensi Dosing | 6x per minggu (macro 3x, micro 3x) | 1-2x per minggu (all-in-one) |
| Water Change | 50% mingguan (wajib) | 30% mingguan (fleksibel) |
| Testing Diperlukan | Tidak (opsional) | Ya (test NO3 mingguan) |
| Biaya/Bulan | Rp 50-100rb (bulk powder) | Rp 30-60rb (dosing minimal) |
| Tingkat Usaha | Sedang (mixing, dosing sering) | Rendah (pump & go) |
| Risiko Algae | Sedang-Tinggi (jika tidak seimbang) | Rendah (kelebihan minimal) |
| Pertumbuhan Tanaman | Maksimal (cepat, lebat) | Sedang (stabil, lebih lambat) |
| Cocok Untuk | High-tech (CO2 + cahaya tinggi) | Low-tech (tanpa CO2 atau cahaya rendah) |
Perbandingan Jadwal Dosing (Tank 60L)
Jadwal Mingguan EI Method
| Hari | Fertilizer | Dosis (60L) | Catatan |
|---|---|---|---|
| Senin | Macro | KNO3: 1/4 sdt (1.2g), KH2PO4: 1/16 sdt (0.3g) | Setelah lampu nyala |
| Selasa | Istirahat | - | - |
| Rabu | Macro | KNO3: 1/4 sdt, KH2PO4: 1/16 sdt | Ulangi Senin |
| Kamis | Istirahat | - | - |
| Jumat | Macro | KNO3: 1/4 sdt, KH2PO4: 1/16 sdt | Dosis ketiga |
| Sabtu | Micro | CSM+B: 1/16 sdt (0.3g) | Trace elements |
| Minggu | 50% Water Change | Buang & isi 30L | Reset nutrisi |
Total Waktu Mingguan: ~60 menit (dosing 10 menit, water change 50 menit)
Jadwal Mingguan Lean Dosing
| Hari | Fertilizer | Dosis (60L) | Catatan |
|---|---|---|---|
| Minggu | 30% Water Change | Buang & isi 18L | - |
| Minggu | All-in-one | Seachem Flourish: 6ml | Setelah water change |
| Rabu | (Opsional) Setengah dosis | 3ml jika tanaman butuh | Pantau visual |
| Sen-Sab | Istirahat | - | Amati respons tanaman |
Total Waktu Mingguan: ~35 menit (dosing 5 menit, water change 30 menit)
Perbandingan Biaya Bulanan
Biaya EI Method
Dry Salts (Beli Bulk):
- KNO3 (500g): Rp 50rb → tahan 6-12 bulan
- KH2PO4 (250g): Rp 40rb → tahan 6-12 bulan
- K2SO4 (250g): Rp 35rb → tahan 6-12 bulan
- CSM+B (100g): Rp 80rb → tahan 6-12 bulan
Biaya Bulanan: Rp 50-100rb (diamortisasi)
Biaya Air: 200L per bulan (50% mingguan x 4) = Rp 20-40rb (air PAM + dechlorinator)
Total: Rp 70-140rb per bulan
Biaya Lean Dosing
Fertilizer All-in-One:
- Seachem Flourish (250ml): Rp 150rb → tahan 2-3 bulan
- Dosing: 6ml per minggu x 4 = 24ml per bulan
Biaya Bulanan: Rp 50-75rb (fertilizer)
Biaya Air: 72L per bulan (30% mingguan x 4) = Rp 10-20rb
Total: Rp 60-95rb per bulan
Pemenang: Lean dosing sedikit lebih murah, tapi EI lebih hemat jika beli bulk.
Analisis Risiko Algae
Risiko Algae EI Method
Tingkat Risiko: Sedang-Tinggi
Alasan:
- Nutrisi tinggi = makanan algae jika tidak seimbang dengan cahaya & CO2
- Jika CO2 fluktuatif atau cahaya kurang, algae akan memanfaatkan kelebihan nutrisi
Algae yang Sering Muncul:
- Green Dust Algae (GDA) - kelebihan PO4
- Hair Algae - ammonia spike atau ketidakseimbangan
- Black Beard Algae (BBA) - fluktuasi CO2
Pencegahan:
- CO2 injection stabil (30 ppm konsisten)
- Cahaya tinggi (PAR 60+)
- 50% water change mingguan (tidak boleh skip)
- Seimbangkan segitiga (cahaya-CO2-nutrisi)
Risiko Algae Lean Dosing
Tingkat Risiko: Rendah
Alasan:
- Kelebihan nutrisi minimal = makanan algae sedikit
- Level nutrisi rendah = pertumbuhan algae lambat
- Lebih aman untuk tank dengan cahaya/CO2 yang tidak optimal
Masalah yang Sering Terjadi:
- Defisiensi (jika terlalu lean) - daun kuning, pertumbuhan lambat
- Diatom (algae coklat) - normal di tank baru, akan hilang sendiri
Hasil Pertumbuhan Tanaman
Hasil EI Method
Kecepatan Tumbuh: Cepat (2-3cm per minggu untuk stem plants)
Karakteristik:
- Pertumbuhan lebat dan padat
- Warna cerah (jika cahaya & CO2 memadai)
- Perlu trimming sering (mingguan)
- Ideal untuk aquascape kompetisi
Hasil Lean Dosing
Kecepatan Tumbuh: Sedang (1-2cm per minggu)
Karakteristik:
- Pertumbuhan stabil dan sustainable
- Kesehatan baik tapi tidak eksplosif
- Trimming lebih jarang (dua mingguan)
- Ideal untuk tank low-maintenance
Decision Tree: Metode Mana untuk Kamu?
Pilih EI Method Jika:
✅ Tank kamu punya:
- CO2 injection (sistem pressurized)
- Cahaya tinggi (PAR 60+ atau 1 watt per liter)
- Tanaman cepat tumbuh (Rotala, Ludwigia, Bacopa)
- Ukuran 60L+ (lebih mudah kelola water change besar)
✅ Kamu mau:
- Pertumbuhan tanaman maksimal
- Hasil level kompetisi
- Tanaman lebat dan padat
- Trimming sering (suka maintenance)
✅ Kamu bisa komitmen:
- 50% water change mingguan (wajib)
- Mixing dry salts (atau beli pre-mixed EI)
- Dosing 6x per minggu
- Monitoring stabilitas CO2
Pilih Lean Dosing Jika:
✅ Tank kamu punya:
- Tanpa CO2 atau CO2 rendah (DIY yeast)
- Cahaya rendah-sedang (PAR <50)
- Tanaman lambat tumbuh (Anubias, Cryptocoryne, fern)
- Nano tank (<60L)
✅ Kamu mau:
- Pendekatan low-maintenance
- Risiko algae minimal
- Penggunaan air sustainable
- Metode ramah pemula
✅ Kamu lebih suka:
- Dosing simpel (1-2x per minggu)
- Water change lebih kecil (30%)
- Fertilizer all-in-one (tanpa mixing)
- Jadwal maintenance santai
Contoh Nyata: Perbandingan Tank 60L
Spesifikasi Setup (Sama untuk Keduanya)
- Tank: 60x30x30cm (60L)
- Lampu: Chihiros WRGB II (PAR 70)
- CO2: Pressurized, 30 ppm
- Tanaman: 70% stem plants, 30% carpet
- Livestock: 20 Chili Rasbora, 10 Amano Shrimp
EI Method (3 Bulan)
Dosing:
- Sen/Rab/Jum: KNO3 1/4 sdt, KH2PO4 1/16 sdt
- Sab: CSM+B 1/16 sdt
- Ming: 50% water change (30L)
Hasil:
- Pertumbuhan: 3cm per minggu (Rotala)
- Trimming: Mingguan (replant tops)
- Algae: GSA minor di kaca (scrape mingguan)
- Biaya: Rp 80rb per bulan
- Usaha: 60 menit per minggu
Lean Dosing (3 Bulan)
Dosing:
- Ming: 30% water change (18L) + Seachem Flourish 6ml
- Rab: (Opsional) 3ml jika perlu
Hasil:
- Pertumbuhan: 1.5cm per minggu (Rotala)
- Trimming: Dua mingguan
- Algae: Minimal (tidak terlihat)
- Biaya: Rp 65rb per bulan
- Usaha: 35 menit per minggu
Kesimpulan: EI memberikan pertumbuhan lebih cepat tapi butuh usaha lebih. Lean lebih santai tapi hasil lebih lambat.
Pindah Antar Metode
Dari Lean ke EI
Kapan Pindah:
- Upgrade lighting (rendah → tinggi)
- Menambah CO2 injection
- Mau pertumbuhan lebih cepat
Cara Transisi:
- Minggu 1: Naikkan dosing 50% (setengah level EI)
- Minggu 2-3: Pantau algae (jika tidak ada, naikkan ke full EI)
- Minggu 4: Terapkan 50% water change
- Amati 2-3 minggu, sesuaikan jika algae muncul
Dari EI ke Lean
Kapan Pindah:
- Masalah algae terus-menerus
- Mau maintenance lebih rendah
- Menghapus CO2 atau mengurangi cahaya
Cara Transisi:
- Minggu 1: Stop dosing EI, lakukan 50% water change (reset)
- Minggu 2: Mulai lean dosing (all-in-one 1x per minggu)
- Minggu 3-4: Kurangi water change ke 30%
- Pantau kesehatan tanaman, naikkan dosing jika defisiensi
FAQ
Bisa pindah dari Lean ke EI tanpa masalah?
Ya, tapi bertahap. Jangan langsung full EI dosing—naikkan 50% dulu, pantau algae selama 2 minggu. Jika tank handle dengan baik (tidak ada algae outbreak), naikkan ke full EI. Pastikan CO2 dan cahaya sudah memadai sebelum pindah.
EI method pasti bikin algae?
Tidak, jika seimbang. EI hanya bikin algae jika:
- CO2 tidak stabil (fluktuatif)
- Cahaya kurang (PAR <50)
- Water change di-skip (kelebihan menumpuk)
Dengan CO2 30ppm stabil, cahaya tinggi, dan 50% WC mingguan, EI tidak akan menyebabkan algae.
Lean dosing bisa untuk high-tech tank?
Bisa, tapi kurang optimal. Cahaya tinggi + CO2 tanpa nutrisi memadai akan menyebabkan defisiensi (daun kuning, pertumbuhan terhambat). Jika mau lean di high-tech, perlu test parameter mingguan dan sesuaikan dosing untuk menghindari defisiensi.
Berapa lama baru lihat hasil dari metode yang dipilih?
EI: 2-3 minggu untuk pertumbuhan eksplosif terlihat. Lean: 4-6 minggu untuk pertumbuhan stabil terbentuk.
Kesabaran penting—jangan pindah metode terlalu cepat (minimal 1 bulan trial).
Apakah pemula harus mulai dengan Lean?
Ya, direkomendasikan. Lean lebih forgiving—risiko algae rendah, dosing simpel, startup lebih murah. Setelah familiar dengan respons tanaman dan maintenance aquascape, bisa upgrade ke EI untuk hasil maksimal.
Kesimpulan
EI Method adalah pilihan untuk aquascaper yang mau pertumbuhan maksimal dan bersedia komitmen ke rutinitas high-maintenance (50% WC mingguan, dosing sering). Ideal untuk high-tech tank dengan CO2 dan cahaya tinggi.
Lean Dosing adalah pilihan untuk aquascaper yang mau pendekatan low-maintenance dan sustainable dengan risiko algae minimal. Ideal untuk low-tech tank atau pemula yang masih belajar keseimbangan.
Tidak ada metode yang “salah”—pilih berdasarkan setup, tujuan, dan waktu yang tersedia. Banyak aquascaper sukses dengan kedua metode. Yang penting adalah konsistensi dan observasi—sesuaikan berdasarkan respons tanaman.
Untuk detail jadwal dosing dan target nutrisi, baca Fertilizer Dosing Aquascape lengkap. Selamat dosing!
Komentar
Memuat komentar...