Introduction
Carpet aquascape itu seperti rumput halaman di taman — hijau, rapi, dan bikin hati adem setiap kali memandangnya. Tanaman karpet atau carpeting plants adalah tanaman aquascape yang tumbuh rendah (tinggi maksimal 5-10cm) dan menyebar secara horizontal, menciptakan efek “rumput” atau “karpet hijau” di dasar aquarium.
Kenapa carpeting plants begitu populer di kalangan aquascaper? Pertama, visual impact-nya luar biasa. Carpet yang rapi menciptakan ilusi kedalaman dan membuat hardscape seperti batu dan kayu terlihat lebih menonjol. Kedua, estetika clean dan natural yang dihasilkan sangat memanjakan mata. Ketiga, carpet menjadi “kanvas” sempurna untuk showcase hardscape dalam style seperti Iwagumi dan Nature Aquascape.
Namun, ada tantangan besar: sebagian besar tanaman karpet termasuk high-maintenance. Mereka butuh cahaya tinggi, injeksi CO2, dan trimming rutin. Tapi jangan khawatir — dalam panduan lengkap ini, kamu akan menemukan 10 carpeting plants terbaik dengan berbagai tingkat kesulitan, termasuk opsi untuk aquascape tanpa CO2.
Karakteristik Carpeting Plants
Sebelum memilih tanaman karpet, penting memahami karakteristik umum yang membedakan mereka dari tanaman aquascape lainnya.
Pola Pertumbuhan
Carpeting plants tumbuh dengan dua cara utama: melalui stolon (runner) yang menyebar horizontal seperti rumput, atau melalui pertumbuhan clumping yang sangat rapat. HC Cuba dan Monte Carlo menyebar via stolon, sementara Cryptocoryne parva tumbuh dengan pola clumping. Pola ini menentukan seberapa cepat carpet akan terbentuk.
Kebutuhan Cahaya
Mayoritas tanaman karpet membutuhkan cahaya tinggi dengan PAR (Photosynthetically Active Radiation) 60-80+ di level substrat. Kenapa? Karena posisi mereka di dasar tank berarti cahaya harus menembus kolom air yang penuh dengan tanaman lain. Tanpa cahaya cukup, carpet akan tumbuh ke atas (leggy) mencari sinar.
Kebutuhan CO2
Sebagian besar carpeting plants memerlukan injeksi CO2 untuk pertumbuhan optimal. Beberapa pengecualian seperti Marsilea dan Cryptocoryne parva bisa bertahan tanpa CO2, meski pertumbuhannya jauh lebih lambat. Untuk panduan lengkap carpet tanpa CO2, baca artikel Carpet Tanpa CO2.
Substrat
Substrat kaya nutrisi adalah keharusan. ADA Amazonia, Controsoil, atau soil aquascape lainnya memberikan nutrisi yang dibutuhkan akar carpet untuk menyebar. Pasir atau kerikil biasa tidak akan memberikan hasil optimal.
Kepadatan Tanam
Untuk coverage cepat, tanam dengan spacing sangat rapat: 1-2cm antar clump. Semakin padat penanaman awal, semakin cepat carpet terbentuk — meski biaya tanaman juga lebih tinggi.
Maintenance
Trimming mingguan adalah kewajiban. Gunakan gunting wave (curved scissors) untuk memotong carpet hingga ketinggian 2-4cm. Tanpa trimming rutin, carpet akan menumpuk (stacking), terangkat, dan akhirnya mengapung.
Top 10 Carpeting Plants Aquascape
Berikut 10 tanaman karpet terbaik untuk aquascape, diurutkan dari yang paling populer hingga opsi unik untuk variasi tekstur.
1. Hemianthus callitrichoides “Cuba” (HC Cuba)
Scientific name: Hemianthus callitrichoides
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Hard |
| Light | High (70-80+ PAR) |
| CO2 | Required |
| Growth Rate | Medium |
| Max Height | 2-3cm |
| Coverage (60cm) | 2-3 bulan |
| Price | Rp 40.000-70.000/pot |
Best for: Iwagumi style, high-tech tanks, aquascaper berpengalaman
HC Cuba adalah “holy grail” carpeting plants. Dengan daun terkecil di antara semua carpet (hanya 1-2mm), HC Cuba menciptakan tekstur paling halus dan detail. Tidak heran ini adalah tanaman favorit Takashi Amano untuk kompetisi aquascape.
Kelebihan:
- Daun terkecil, tekstur terhalus
- Menciptakan carpet paling rapat dan detail
- Standar kompetisi aquascape internasional
Kekurangan:
- Sangat demanding (high light, CO2, nutrients wajib)
- Harga relatif mahal
- Mudah melt jika kondisi tidak optimal
- Sering mengapung jika akar belum kuat
Tips Perawatan: Tanam dalam clump SANGAT kecil (3-5 batang saja) dengan spacing 1cm menggunakan pinset panjang. Metode Dry Start Method (DSM) sangat direkomendasikan untuk HC Cuba — tanam di substrat lembab tanpa air selama 2-4 minggu hingga berakar kuat, baru isi air.
2. Micranthemum “Monte Carlo”
Scientific name: Micranthemum tweediei
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Medium |
| Light | Medium-High (50-70 PAR) |
| CO2 | Recommended |
| Growth Rate | Medium-Fast |
| Max Height | 3-5cm |
| Coverage (60cm) | 2-3 bulan |
| Price | Rp 30.000-50.000/pot |
Best for: General carpeting, Nature style, aquascaper intermediate
Monte Carlo adalah rekomendasi #1 untuk pemula yang punya CO2. Tanaman ini menawarkan keseimbangan sempurna antara estetika dan kemudahan perawatan.
Kelebihan:
- Lebih mudah dari HC Cuba
- Pertumbuhan lebih cepat dan forgiving
- Daun bulat menarik (2-3mm)
- Toleran terhadap variasi kondisi
Kekurangan:
- Sedikit lebih tinggi dari HC Cuba
- Bisa tumbuh ke atas jika cahaya kurang
Tips Perawatan: Teknik tanam mirip HC Cuba, tapi clump sedikit lebih besar bisa diterima. Trim rutin untuk mendorong pertumbuhan horizontal. Baca perbandingan detail di artikel HC Cuba vs Monte Carlo.
3. Glossostigma elatinoides (Glosso)
Scientific name: Glossostigma elatinoides
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Medium-Hard |
| Light | High (60-80 PAR) |
| CO2 | Required |
| Growth Rate | Fast (tercepat!) |
| Max Height | 2-3cm |
| Coverage (60cm) | 1-2 bulan |
| Price | Rp 35.000-60.000/pot |
Best for: Coverage cepat, competition aquascapes, aquascaper yang tidak sabar
Glosso adalah carpeting plant tercepat. Jika kondisi optimal, carpet bisa terbentuk dalam hitungan minggu, bukan bulan.
Kelebihan:
- Coverage tercepat di antara semua carpet
- Warna hijau terang menarik
- Menciptakan mat sangat rapat
Kekurangan:
- Tumbuh tinggi/leggy jika cahaya kurang
- Invasif (akan mengambil alih tank jika tidak dikontrol)
- Mudah menguning jika nutrisi kurang
Tips Perawatan: Glosso adalah “heavy feeder” — butuh dosing nutrisi tinggi (EI dosing recommended). Trim setiap minggu untuk mencegah stacking dan lifting.
4. Eleocharis parvula (Dwarf Hairgrass)
Scientific name: Eleocharis parvula
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Medium |
| Light | High (60-80 PAR) |
| CO2 | Recommended |
| Growth Rate | Slow-Medium |
| Max Height | 5-10cm |
| Coverage (60cm) | 3-4 bulan |
| Price | Rp 25.000-45.000/pot |
Best for: Natural “meadow” look, tekstur berbeda dari carpet daun lebar
Dwarf Hairgrass memberikan tekstur unik seperti rumput padang — berbeda total dari carpet berdaun bulat seperti HC atau Monte Carlo.
Kelebihan:
- Tekstur vertikal seperti rumput (grass-like)
- Menciptakan movement dengan aliran air
- Tampilan lebih natural
Kekurangan:
- Lebih tinggi (bukan true low carpet)
- Coverage lebih lambat
- Alga mudah bersembunyi di antara helai rumput
Tips Perawatan: Tanam dalam bunch kecil (5-10 helai), menyebar via runner. Trim hingga 3-5cm untuk efek carpet. Cocok dikombinasikan dengan carpet berdaun bulat untuk variasi tekstur.
5. Staurogyne repens
Scientific name: Staurogyne repens
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Medium |
| Light | Medium-High (50-70 PAR) |
| CO2 | Recommended |
| Growth Rate | Medium |
| Max Height | 5-10cm |
| Coverage (60cm) | 3-4 bulan |
| Price | Rp 20.000-40.000/pot |
Best for: Bushy foreground, transisi antara carpet dan midground
Staurogyne repens bukan carpet tradisional yang flat — ia membentuk “bushes” rapat di foreground dengan tekstur lebih tebal.
Kelebihan:
- Tekstur bushy (tidak flat)
- Hardy dan tahan banting
- Warna hijau cerah
- Harga terjangkau
Kekurangan:
- Tumbuh ke atas (butuh trimming sering untuk tetap rendah)
- Bukan flat carpet tradisional
Tips Perawatan: Trim bagian atas secara rutin untuk mendorong percabangan samping. Sangat cocok sebagai transisi antara carpet dan tanaman midground.
6. Marsilea species (M. crenata, M. hirsuta, M. minuta)
Scientific name: Marsilea crenata / hirsuta / minuta
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Easy-Medium |
| Light | Low-Medium (40-60 PAR) |
| CO2 | Not required! |
| Growth Rate | Slow-Medium |
| Max Height | 5-10cm |
| Coverage (60cm) | 4-6 bulan |
| Price | Rp 30.000-50.000/pot |
Best for: Low-tech carpets, pemula tanpa CO2
Marsilea adalah pilihan terbaik untuk carpet tanpa CO2. Bentuk daunnya seperti daun semanggi (four-leaf clover) memberikan tampilan unik.
Kelebihan:
- Tidak butuh CO2 (langka untuk carpet!)
- Toleran cahaya rendah
- Tampilan unik seperti semanggi
Kekurangan:
- Coverage lambat
- Bisa tumbuh daun tinggi (10cm+) jika cahaya terlalu rendah
- Tidak sepadat HC/Monte Carlo
Tips Perawatan: Trim daun tinggi untuk mendorong pertumbuhan rendah. Butuh kesabaran — Marsilea bukan untuk yang terburu-buru. Baca lebih lanjut di Carpet Tanpa CO2.
7. Cryptocoryne parva
Scientific name: Cryptocoryne parva
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Easy |
| Light | Low-Medium (30-50 PAR) |
| CO2 | Not required |
| Growth Rate | Very Slow |
| Max Height | 3-5cm |
| Coverage (60cm) | 6-12 bulan |
| Price | Rp 18.000-35.000/pot kecil |
Best for: Low-tech, aquascaper sabar, nano tanks
Cryptocoryne parva adalah Cryptocoryne terkecil dan satu-satunya yang bisa dijadikan carpet. Perawatannya paling mudah, tapi butuh kesabaran ekstra.
Kelebihan:
- Low light + no CO2 = perawatan termudah
- Sekali established, sangat stabil
- Warna hijau gelap menarik
Kekurangan:
- Pertumbuhan SANGAT lambat (siapkan 1+ tahun untuk full carpet)
- Mahal untuk coverage area besar
Tips Perawatan: Tanam dengan spacing 2-3cm, tambahkan root tabs, dan tunggu dengan sabar. Paling cocok untuk area kecil (depan tank 30cm). Pelajari lebih lanjut tentang Cryptocoryne di Database Tanaman Aquascape.
8. Riccardia chamedryfolia (Coral Moss)
Scientific name: Riccardia chamedryfolia
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Medium |
| Light | Low-Medium (40-60 PAR) |
| CO2 | Recommended |
| Growth Rate | Slow |
| Max Height | 1-3cm |
| Coverage (60cm) | 4-6 bulan |
| Price | Rp 35.000-60.000/portion |
Best for: Attach ke hardscape foreground, tekstur unik
Riccardia bukan carpet tradisional — ini adalah moss dengan tekstur seperti coral yang di-attach ke permukaan hardscape.
Kelebihan:
- Tekstur flat seperti coral (unik!)
- Bisa attach ke berbagai permukaan
- Ketinggian sangat rendah
Kekurangan:
- Tidak berakar di substrat (harus attach ke hardscape atau mesh)
- Pertumbuhan lambat
- Mudah mengumpulkan debris
Tips Perawatan: Attach ke lava rock, mesh, atau batu flat menggunakan benang pancing. Tempatkan di foreground untuk efek carpet unik.
9. Hydrocotyle tripartita “Japan”
Scientific name: Hydrocotyle tripartita
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Easy |
| Light | Medium (40-60 PAR) |
| CO2 | Not required |
| Growth Rate | Fast |
| Max Height | 3-8cm |
| Coverage (60cm) | 2-3 bulan |
| Price | Rp 25.000-40.000/pot |
Best for: Easy carpets, pemula, Nature style
Hydrocotyle Japan adalah opsi carpet mudah dengan pertumbuhan cepat. Daunnya seperti clover mini yang sangat cute.
Kelebihan:
- Pertumbuhan cepat
- Tidak butuh CO2
- Daun clover-like menarik
- Hardy dan tahan banting
Kekurangan:
- Bisa tumbuh ke atas (butuh trimming)
- Invasif (menyebar sangat cepat)
Tips Perawatan: Trim rutin untuk menjaga ketinggian 2-3cm. Akan carpet dengan cepat bahkan dengan cahaya moderate.
10. Ranunculus inundatus
Scientific name: Ranunculus inundatus
| Spesifikasi | Detail |
|---|---|
| Difficulty | Medium-Hard |
| Light | High (60-80 PAR) |
| CO2 | Required |
| Growth Rate | Slow |
| Max Height | 2-5cm |
| Coverage (60cm) | 4-6 bulan |
| Price | Rp 40.000-70.000/pot |
Best for: Tekstur unik, aquascaper berpengalaman
Ranunculus memiliki daun feathery yang berbeda dari semua carpet lainnya — pilihan untuk yang mencari sesuatu yang berbeda.
Kelebihan:
- Daun feathery unik (berbeda dari semua carpet lain)
- Tekstur menarik
Kekurangan:
- Langka di Indonesia
- Mahal
- Pertumbuhan lambat
- Demanding seperti HC Cuba
Tips Perawatan: Perlakukan seperti HC Cuba (high light, CO2, DSM recommended). Untuk aquascaper yang sudah master carpet lain dan ingin tantangan baru.
Tabel Perbandingan 10 Carpeting Plants
| Plant | Difficulty | Light | CO2 | Growth | Height | Coverage | Price (IDR) |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| HC Cuba | Hard | High | Required | Medium | 2-3cm | 2-3 bln | 50-70k |
| Monte Carlo | Medium | Med-High | Recommended | Med-Fast | 3-5cm | 2-3 bln | 35-50k |
| Glosso | Med-Hard | High | Required | Fast | 2-3cm | 1-2 bln | 35-60k |
| Dwarf Hairgrass | Medium | High | Recommended | Slow-Med | 5-10cm | 3-4 bln | 25-45k |
| Staurogyne | Medium | Med-High | Recommended | Medium | 5-10cm | 3-4 bln | 20-40k |
| Marsilea | Easy-Med | Low-Med | Not required | Slow-Med | 5-10cm | 4-6 bln | 30-50k |
| Crypto parva | Easy | Low-Med | Not required | Very Slow | 3-5cm | 6-12 bln | 18-35k |
| Riccardia | Medium | Low-Med | Recommended | Slow | 1-3cm | 4-6 bln | 35-60k |
| Hydrocotyle | Easy | Medium | Not required | Fast | 3-8cm | 2-3 bln | 25-40k |
| Ranunculus | Med-Hard | High | Required | Slow | 2-5cm | 4-6 bln | 40-70k |
Teknik Menanam Carpeting Plants
Ada dua metode utama untuk menanam carpet: Wet Start dan Dry Start Method (DSM).
Wet Start (Tradisional)
Metode konvensional: isi tank dengan air, lalu tanam langsung underwater.
Kelebihan:
- Setup langsung jadi
- Bisa melihat hasil segera
- Tidak perlu menunggu
Kekurangan:
- Tanaman sering mengapung
- Lebih sulit menanam dengan rapat
- Pertumbuhan awal lebih lambat
Dry Start Method (DSM) — Recommended!
Metode yang sangat direkomendasikan untuk carpet, terutama HC Cuba dan Monte Carlo.
Langkah-langkah:
- Setup substrat dan hardscape seperti biasa
- Tanam carpet di substrat LEMBAB (tidak tergenang air)
- Tutup tank dengan plastic wrap untuk menjaga kelembaban tinggi
- Misting (semprot) setiap hari
- Biarkan 2-4 minggu hingga carpet berakar kuat
- Isi air perlahan setelah carpet established
Kelebihan:
- Tanaman berakar kuat (tidak mengapung)
- Pertumbuhan awal lebih cepat (emersed growth)
- Lebih mudah menanam dengan rapat
Kekurangan:
- Butuh kesabaran (2-4 minggu sebelum isi air)
- Beberapa tanaman mungkin melt saat transisi ke submersed
Best for: HC Cuba, Monte Carlo, Glosso
Tips Penanaman
- Spacing: 1-2cm antar clump untuk coverage cepat
- Tools: Pinset panjang (long tweezers) wajib untuk menanam clump kecil dalam substrat
- Kedalaman: Tanam cukup dalam agar tidak mengapung, tapi jangan kubur seluruh tanaman
Untuk tutorial detail step-by-step, baca Cara Tanam Carpet.
Maintenance Carpeting Plants
Trimming Mingguan
Trimming adalah kunci carpet yang sehat dan rapi. Gunakan wave scissors (gunting melengkung) untuk memotong carpet hingga ketinggian 2-3cm.
Kenapa trimming penting:
- Mencegah stacking (pertumbuhan lama terangkat ke atas)
- Menjaga tampilan flat dan rapi
- Mendorong pertumbuhan horizontal (runner baru)
Teknik trimming:
- Potong di atas substrat dengan gerakan horizontal
- Biarkan potongan mengapung
- Ambil dengan jaring halus
- Atau replant potongan untuk expand carpet
Fertilisasi
Carpeting plants adalah “heavy feeders” karena pertumbuhan cepat mereka. Gunakan:
- Liquid fertilizer: EI dosing atau lean dosing
- Root tabs: Untuk nutrisi langsung ke akar
- CO2: 30ppm untuk carpet demanding
Tanda-tanda Carpet Sehat
- Pearling: Gelembung oksigen di daun = fotosintesis aktif (tanda bagus!)
- Warna hijau cerah: Nutrisi cukup
- Pertumbuhan horizontal: Cahaya dan CO2 optimal
Troubleshooting Carpet Plants
Problem 1: Carpet Mengapung/Terangkat
Penyebab:
- Akar belum kuat
- Trimming mengganggu akar
- Carpet terlalu tebal (stacking)
Solusi:
- Replant bagian yang terangkat
- Gunakan mesh untuk menahan carpet
- Trim lebih sering untuk mencegah stacking
Problem 2: Carpet Tumbuh ke Atas (Leggy)
Penyebab:
- Cahaya tidak cukup mencapai substrat
Solusi:
- Tingkatkan intensitas cahaya atau turunkan fixture
- Cek PAR di level substrat (target 60+ untuk carpet demanding)
- Trim rutin untuk mendorong pertumbuhan horizontal
Problem 3: Carpet Tidak Menyebar
Penyebab:
- Cahaya rendah
- Tidak ada CO2
- Nutrisi kurang
Solusi:
- Verifikasi PAR di substrat
- Tambah CO2 injection
- Tingkatkan dosing fertilizer
Problem 4: Melting/Menguning
Penyebab:
- Shock transisi (emersed ke submersed)
- Defisiensi nutrisi
Solusi:
- Sabar tunggu 2 minggu untuk adaptasi
- Dose macronutrients (NPK)
- Pastikan CO2 dan cahaya stabil
Problem 5: Alga di Carpet
Penyebab:
- Imbalance (cahaya berlebih, CO2 kurang, plant mass rendah)
Solusi:
- Kurangi durasi cahaya ke 6 jam sementara
- Tingkatkan CO2
- Tambah cleanup crew (Amano shrimp excellent untuk carpet!)
FAQ
Carpeting plant apa yang termudah untuk pemula?
Untuk pemula dengan CO2, Monte Carlo adalah pilihan terbaik — lebih forgiving dari HC Cuba tapi tetap memberikan hasil carpet yang indah. Untuk pemula tanpa CO2, pilih Marsilea atau Hydrocotyle tripartita Japan yang bisa tumbuh dengan cahaya moderate tanpa injeksi CO2.
Apakah wajib pakai CO2 untuk carpet?
Tidak selalu wajib, tapi sangat recommended untuk sebagian besar carpet. Tanaman seperti HC Cuba dan Glosso WAJIB CO2. Namun Marsilea, Cryptocoryne parva, dan Hydrocotyle Japan bisa carpet tanpa CO2, meski pertumbuhannya lebih lambat.
Berapa lama carpet aquascape jadi?
Tergantung jenis tanaman dan kondisi tank. Glosso bisa carpet dalam 1-2 bulan dengan kondisi optimal. Monte Carlo dan HC Cuba butuh 2-3 bulan. Cryptocoryne parva bisa butuh 6-12 bulan karena pertumbuhannya sangat lambat.
Kenapa carpet saya tumbuh ke atas?
Penyebab utama adalah cahaya tidak cukup mencapai substrat. Carpet “mencari” cahaya dengan tumbuh ke atas. Solusinya: tingkatkan intensitas cahaya, turunkan fixture lebih dekat ke air, atau trim rutin untuk menjaga ketinggian rendah.
Berapa banyak pot dibutuhkan untuk carpet 60cm?
Untuk area foreground 60cm x 20cm (1200cm²), dengan spacing 2cm, kamu butuh sekitar 300 titik tanam. Satu pot biasanya berisi 8-15 clump, jadi butuh sekitar 5-10 pot tergantung kepadatan yang diinginkan dan ukuran pot.
Bisa carpet di tank kecil 30cm?
Sangat bisa! Tank kecil justru lebih mudah untuk carpet karena area yang perlu di-cover lebih kecil dan cahaya lebih mudah mencapai substrat. Cryptocoryne parva dan Monte Carlo sangat cocok untuk nano tank 30cm.
Apa itu Dry Start Method dan apakah recommended?
Dry Start Method (DSM) adalah teknik menanam carpet di substrat lembab tanpa air selama 2-4 minggu, lalu baru diisi air setelah carpet berakar. Sangat recommended untuk HC Cuba dan Monte Carlo karena mencegah tanaman mengapung dan mempercepat establishment.
Berapa biaya untuk carpet 60cm tank (depan saja)?
Untuk area foreground 60cm x 20cm:
- Budget (Marsilea/Staurogyne): 5-8 pot x Rp 30k = Rp 150.000-240.000
- Mid-range (Monte Carlo): 6-10 pot x Rp 40k = Rp 240.000-400.000
- Premium (HC Cuba): 8-12 pot x Rp 60k = Rp 480.000-720.000
Belum termasuk biaya substrat, CO2 system, dan lighting yang adequate.
Kesimpulan
Carpeting plants adalah investasi “high reward, high effort” dalam aquascaping. Hasil carpet yang sempurna memang memukau, tapi butuh komitmen dalam hal lighting, CO2, dan maintenance rutin.
Rekomendasi berdasarkan level:
- Pemula dengan CO2: Monte Carlo — keseimbangan terbaik antara hasil dan kemudahan
- Pemula tanpa CO2: Marsilea atau Hydrocotyle Japan — opsi low-tech yang tetap bisa carpet
- Advanced: HC Cuba untuk tekstur terhalus, Glosso untuk speed
Kalkulasi budget: Untuk carpet depan tank 60cm, siapkan Rp 200.000-500.000 untuk tanaman saja, tergantung pilihan species.
Siap memulai carpet pertamamu? Pelajari teknik detail di Cara Tanam Carpet, atau jika belum punya CO2, baca panduan Carpet Tanpa CO2. Untuk referensi tanaman lainnya, kunjungi Database Tanaman Aquascape kami.
Komentar
Memuat komentar...